“Saya sudah lama sadar, 3 in 1 ini nggak efektif, ada joki-joki,” kata Ahok, panggilan Basuki, di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Menurut dia, keberadaan para joki mengancam nyawa anak-anak dan bayi, merujuk pada pengungkapan kasus eksploitasi anak dengan memberi obat penenang kepada bayi agar tidak menangis.

Mempertimbangkan hal tersebut, ia melihat lebih baik memotong pemberlakuan 3 in 1.

Salah satu hal yang membuatnya berani mempertimbangkan penghapusan 3 in 1 adalah ketersediaan bus TransJakarta di Koridor 1, rute Blok M -Kota.

“Koridor 1 sekarang sudah hampir 2-3 menit ada bus. Jadi, Koridor 1 mungkin sudah relatif aman,” kata dia.

Ia menjelaskan rencana menghapus 3 in 1 ini menunggu pemberlakuan electronic pricing road (ERP).

“Gara-gara ERP terlambat, lalu joki ini dibiarkan terus. Nah, itu yang lagi saya timbang,” kata dia.