"Kalau dibandingkan antara lampu konvensional dengan LED, untuk LED ini bisa menghemat listrik sampai 40 persen," kata Presiden Direktur Philips Lighting Indonesia Chandra Vaidyanathan di Semarang, Rabu.

Sedangkan di waktu-waktu tertentu pihaknya juga menerapkan teknologi "city touch" atau mengatur tingkat pencahayaan lampu dari jarak jauh melalui teknologi internet.

Dengan adanya teknologi "city touch" tersebut penghematan listrik bisa dilakukan antara 60-70 persen karena pada waktu-waktu tertentu khususnya di atas jam 00.00 WIB, tingkat penerangan akan dikurangi.

"Pengematan antara 40-70 persen ini adalah hasil analisa kami dan diakui oleh Pemerintah Daerah yang sudah melakukan kerja sama dengan kami," katanya.

Sementara itu, Head of Marketing Philips Lighting Indonesia Sau Hong Lim mengatakan sejauh ini program "Kota Terang Philips LED" sudah dilakukan di tujuh kota dan Semarang merupakan kota kedelapan di Indonesia.

Untuk di Kota Semarang ini pihaknya akan melakukan penyinaran di Kantor Balai Kota dan tujuh jalan utama di Kota Semarang.

Selain menyasar ke Pemda, pihaknya juga menyasar ke segmentasi industri, rumah sakit, dan rumah tangga. Untuk segmentasi rumah tangga ini, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mulai berhemat energi listrik dengan menggunakan lampu LED.

"Untuk rangkaian acaranya kami ada acara 'Philips Lighting Week' yang diselenggarakan di Mal Paragon dari 30 maret-2 April," katanya.