Lebih dari 50% Jembatan Mataf Masjidil Haram Dibongkar
Senin, 18 April 2016 8:40 WIB
Beberapa pekerja sibuk melepas rangkaian jembatan semi permanen yang mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Makkah. (kemenag.go.id)
Jakarta, Antara Jateng - Proyek perluasan tempat tawaf (mataf) di
Masjidil Haram sudah memasuki tahap final. Jembatan semi permanen pada
mataf yang melingkari Kabah sudah mulai dibongkar sejak April 2016,
bahkan sampai hari ini lebih dari 50% jembatan ini sudah dilepas.
“Kondisi per hari ini sudah lebih 50% proses pelepasannya,†demikian penjelasan Staf Teknis III Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Ahmad Jauhari seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin.
Menurut Jauhari, meski posisi jembatan yang dilepas berada pada areal utama tempat tawaf di Masjidil Haram, namun hal itu tidak menghentikan aktivitas ibadah umrah para jamaah. “Pada saat pelepasan ring mataf, aktivitas umrah tetap berjalan. Hanya untuk wilayah yang dilepas dan terdapat alat berat disterilkan dari lalu lalang jamaah,†jelasnya.
Dari gambar yang dikirim Jauhari, tampak beberapa alat berat terpasang di salah satu sudut pada areal terdekat Ka’bah. Beberapa pekerja tampak sibuk melepas rangkaian jembatan semi permanen tersebut, sementara para jamaah terlihat ramai berdesakan pada jarak yang terdekat dengan Ka’bah.
Antara mereka dengan para pekerja, terdapat dinding pembatas agar jamaah tidak masuk ke area pelepasan jembatan dan tetap aman dalam menjalankan ibadah.
Sebelumnya, Kepala Komite Teknis Mataf di Umm Al Qura University, Faisal Wafa seperti dikutip dari Arab News, Rabu (13/4), mengatakan bahwa jembatan semi permanen ini akan dibongkar sampai 20 Shaban demi mengejar batas waktu pekerjaan Mataf, yaitu pada bulan Ramadhan. “Pekerjaan akan dilakukan sepanjang hari,†katanya.
Faisal menambahkan, proses pembongkaran dilakukan dengan tetap memastikan keamanan di Masjidil Haram, baik keamanan pekerja maupun jamaah yang sedang berumrah. Menurut Faisal, pihak keamanan masjid, pertahanan sipil, Komite Teknis Umm Al Qura dan kontraktor, terus melakukan koordinasi satu sama lain. “Koordinasi dilakukan demi memastikan keamanan secara menyeluruh,†ucap dia.
Ketua Umum Pengurus Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al Sudais menjelaskan, jembatan tersebut sudah tidak diperlukan karena proyek perluasan Mataf telah rampung. Kepada jamaah lansia, penyandang disabilitas, dan jamaah yang mengandalkan kursi roda, As-Sudais mengimbau untuk menggunakan jalur alternatif yang sudah disiapkan dengan memperhatikan rambu-rambu yang ada di Masjidil Haram. “Mereka dapat mengikuti pedoman dan petunjuk yang berlaku,†tuturnya.
“Kondisi per hari ini sudah lebih 50% proses pelepasannya,†demikian penjelasan Staf Teknis III Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Ahmad Jauhari seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin.
Menurut Jauhari, meski posisi jembatan yang dilepas berada pada areal utama tempat tawaf di Masjidil Haram, namun hal itu tidak menghentikan aktivitas ibadah umrah para jamaah. “Pada saat pelepasan ring mataf, aktivitas umrah tetap berjalan. Hanya untuk wilayah yang dilepas dan terdapat alat berat disterilkan dari lalu lalang jamaah,†jelasnya.
Dari gambar yang dikirim Jauhari, tampak beberapa alat berat terpasang di salah satu sudut pada areal terdekat Ka’bah. Beberapa pekerja tampak sibuk melepas rangkaian jembatan semi permanen tersebut, sementara para jamaah terlihat ramai berdesakan pada jarak yang terdekat dengan Ka’bah.
Antara mereka dengan para pekerja, terdapat dinding pembatas agar jamaah tidak masuk ke area pelepasan jembatan dan tetap aman dalam menjalankan ibadah.
Sebelumnya, Kepala Komite Teknis Mataf di Umm Al Qura University, Faisal Wafa seperti dikutip dari Arab News, Rabu (13/4), mengatakan bahwa jembatan semi permanen ini akan dibongkar sampai 20 Shaban demi mengejar batas waktu pekerjaan Mataf, yaitu pada bulan Ramadhan. “Pekerjaan akan dilakukan sepanjang hari,†katanya.
Faisal menambahkan, proses pembongkaran dilakukan dengan tetap memastikan keamanan di Masjidil Haram, baik keamanan pekerja maupun jamaah yang sedang berumrah. Menurut Faisal, pihak keamanan masjid, pertahanan sipil, Komite Teknis Umm Al Qura dan kontraktor, terus melakukan koordinasi satu sama lain. “Koordinasi dilakukan demi memastikan keamanan secara menyeluruh,†ucap dia.
Ketua Umum Pengurus Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al Sudais menjelaskan, jembatan tersebut sudah tidak diperlukan karena proyek perluasan Mataf telah rampung. Kepada jamaah lansia, penyandang disabilitas, dan jamaah yang mengandalkan kursi roda, As-Sudais mengimbau untuk menggunakan jalur alternatif yang sudah disiapkan dengan memperhatikan rambu-rambu yang ada di Masjidil Haram. “Mereka dapat mengikuti pedoman dan petunjuk yang berlaku,†tuturnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenag: Rekrutmen petugas haji 2025 harus transparan, akuntabel, dan terhindar dari conflict of interest
07 November 2024 13:53 WIB
BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
01 November 2024 14:31 WIB
Kisah Warung Makan Selera Jenderal di Demak, berawal dari celetukan pelanggan
31 October 2024 10:27 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017