Jakarta, Antara Jateng - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengisyaratkan akan segera mencabut pembekuan PSSI guna menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung serta terkait kehadiran dua wakil Indonesia yang melakukan pertemuan dengan FIFA.

Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Rabu mengatakan, opsi pencabutan pembekuan PSSI memang berpeluang menjadi pilihan utama dibandingkan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) seperti yang muncul saat ini.

"Ke arah option pertama (pencabutan pembekuan). Namun, hingga saat ini kami belum mendapatkan arahan secara detail dari presiden," katanya di sela penandatanganan kerja sama antara PT Gelora Trisula Semesta dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan jika permasalahan persepakbolaan nasional dalam hal ini pembekuan PSSI akan segera dituntaskan. Bahkan pihaknya memberikan batasan jika permasalahan ini harus tuntas sebelum pelaksanaan Kongres FIFA bulan depan.

Keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sepak bola ini juga ditunjukkan dengan pengiriman Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir bersama dengan Ketua Ad-hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar ke markas FIFA dan langsung ditemui sang presiden yaitu Gianni Infantino.

Terkait dengan pertemuan wakil pemerintah dengan FIFA, pria yang juga Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu membenarkan jika pertemuan tersebut telah dilaksanakan Selasa (26/4). Hanya saja pihaknya belum menjelaskan dengan detail hasil pertemuan tersebut.

"Saya tadi sudah tanyakan ke Pak Teten (Kepala Staf Kepresidenan). Pertemuan tadi betul. Ada hal yang positif. Tapi kami belum bisa memberikan penjelasan dengan detail," kata Gatot menambahkan.

Keberangkatan dua delegasi Indonesia ke FIFA itu memang sudah direncanakan sejak awal. Hanya saja, sebelum berangkat, Ketua Ad-hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar meminta kepastian tertulis dari Kemenpora terkait pencabutan pembekuan PSSI.

Terkait permintaan surat tertulis dari Agum Gumelar, mantan Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora ini mengatakan jika garansi secara fisik tidak ada. Pemerintah hingga saat ini hanya berfikiran positif dalam menyelesaikan permasalahan persepakbolaan nasional.