Kasal: Berenang Melintasi Selat Madura Pembinaan Tradisi Pengukur Kemampuan Prajurit TNI-AL
Kamis, 28 April 2016 12:18 WIB
Anggota Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL berenang militer dengan tangan dan kaki terikat saat latihan di perairan Pulau Damar Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (1/8). Renang militer di laut terbuka menjadi salah satu kemampuan dasar p
Surabaya, Antara Jateng - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, turut menceburkan diri ke Selat Madura, di Jawa Timur, bersama 2.016 prajurit tepat di bawah Jembatan Suramadu dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-15 Pasukan Marinir TNI AL-1, Kamis.
"Saya mencebur sebagai penyemangat bagi prajurit saat berenang melintasi Selat Madura, tapi saya hanya berenang 50 meter dan tidak sampai finis," ujar Supandi, kepada wartawan usai memberangkatkan renang prajurit di kaki Jembatan Suramadu.
Sebelum mencebur ke laut, dia meletuskan pistol ke udara sebagai pertanda dimulai berenang melintasi jarak sekitar 5,4 kilometer itu.
Selama lebih dari 15 menit, orang nomor satu di jajaran TNI AL itu mengapung di laut dan sesekali menyapa sekaligus memberi semangat kepada prajurit-prajurit yang secara berkelompok sedang berenang.
"Berangkat bersama maka finis juga harus sama-sama, serta bisa membangun kelompok agar tidak terpisah dan ada yang tertinggal," ujar dia, didampingi Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, serta para pejabat lain TNI AL.
Menurut dia, berenang melintasi Selat Madura merupakan pembinaan tradisi dan sebagai pengukur kemampuan prajurit Korps Marinir TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi amfibi, sehingga tidak bisa dipisahkan dari kompetensi prajurit.
"Kegiatan ini juga untuk membangun semangat serta memberi kesempatan agar tahu berenang sesungguhnya di laut dan seberapa mampu mereka melakukannya," kata mantan panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL itu.
"Terakhir melintasi Selat Madura dilakukan pada 1996 dengan peserta tidak seperti sekarang. Nanti jangan 20 tahun sekali, tapi 5-10 tahun sekali harus dilakukan," kata mantan gubernur Akademi Angkatan Laut itu.
Para prajurit yang mengenakan pakaian dinas lapangan itu berasal dari prajurit Pasukan Marinir TNI AL-1 maupun di luar satuan itu, dengan rincian 644 perenang dari prajurit Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 perenang dari Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, dan 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir.
Kemudian, sebanyak 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir, dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.
Ikut memeriahkan kegiatan tersebut, 20 prajurit Batalion Intai Amfibi-1 Marinir melaksanakan demonstrasi terjun payung yang mendarat di atas ponton tengah laut sisi timur Jembatan Suramadu yang dipimpin Perwira Seksi Operasi Batalion Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL, Mayor Marinir M Abdilah.
Tidak ketinggalan 200 perahu nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia wilayah Surabaya ikut meramaikan acara tersebut, bakti sosial berupa pengobatan gratis untuk 1.500 pasien umum di garis finis sisi Madura, serta hiburan musik maupun kesenian.
"Saya mencebur sebagai penyemangat bagi prajurit saat berenang melintasi Selat Madura, tapi saya hanya berenang 50 meter dan tidak sampai finis," ujar Supandi, kepada wartawan usai memberangkatkan renang prajurit di kaki Jembatan Suramadu.
Sebelum mencebur ke laut, dia meletuskan pistol ke udara sebagai pertanda dimulai berenang melintasi jarak sekitar 5,4 kilometer itu.
Selama lebih dari 15 menit, orang nomor satu di jajaran TNI AL itu mengapung di laut dan sesekali menyapa sekaligus memberi semangat kepada prajurit-prajurit yang secara berkelompok sedang berenang.
"Berangkat bersama maka finis juga harus sama-sama, serta bisa membangun kelompok agar tidak terpisah dan ada yang tertinggal," ujar dia, didampingi Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, serta para pejabat lain TNI AL.
Menurut dia, berenang melintasi Selat Madura merupakan pembinaan tradisi dan sebagai pengukur kemampuan prajurit Korps Marinir TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi amfibi, sehingga tidak bisa dipisahkan dari kompetensi prajurit.
"Kegiatan ini juga untuk membangun semangat serta memberi kesempatan agar tahu berenang sesungguhnya di laut dan seberapa mampu mereka melakukannya," kata mantan panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL itu.
"Terakhir melintasi Selat Madura dilakukan pada 1996 dengan peserta tidak seperti sekarang. Nanti jangan 20 tahun sekali, tapi 5-10 tahun sekali harus dilakukan," kata mantan gubernur Akademi Angkatan Laut itu.
Para prajurit yang mengenakan pakaian dinas lapangan itu berasal dari prajurit Pasukan Marinir TNI AL-1 maupun di luar satuan itu, dengan rincian 644 perenang dari prajurit Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 perenang dari Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, dan 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir.
Kemudian, sebanyak 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalion Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir, dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.
Ikut memeriahkan kegiatan tersebut, 20 prajurit Batalion Intai Amfibi-1 Marinir melaksanakan demonstrasi terjun payung yang mendarat di atas ponton tengah laut sisi timur Jembatan Suramadu yang dipimpin Perwira Seksi Operasi Batalion Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL, Mayor Marinir M Abdilah.
Tidak ketinggalan 200 perahu nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia wilayah Surabaya ikut meramaikan acara tersebut, bakti sosial berupa pengobatan gratis untuk 1.500 pasien umum di garis finis sisi Madura, serta hiburan musik maupun kesenian.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Gelombang tinggi pantai selatan, BMKG minta jangan berenang di pantai
23 December 2022 13:57 WIB, 2022
Kronologis dua warga Demak tewas saat berenang di Manunggal Jati Semarang
11 September 2022 22:16 WIB, 2022
Tak bisa berenang, penyuluh pertanian terobos banjir gunakan rakit batang pisang
13 July 2020 6:31 WIB, 2020
Tenggelam Saat Berenang di Sungai Lukulo, Seorang Bocah Ditemukan Meninggal
08 May 2017 14:32 WIB, 2017
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017