PMI Kota Magelang Gelar Latgab PMR
Rabu, 4 Mei 2016 12:53 WIB
Suasana perkemahan peserta Latihan Gabungan PMR se-Kota Magelang di Kompleks Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang, Rabu (4/5). (Hari Atmoko/dokumen).
Magelang, Antara Jateng - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar Latihan Gabungan Palang Merah Remaja dengan peserta kalangan pelajar di daerah setempat selama 4-5 Mei 2016.
Latihan Gabungan PMR se-Kota Magelang tersebut berlangsung di kompleks Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang dengan total peserta berjumlah 288 siswa di daerah setempat. Mereka berasal 24 sekolah, yakni tiga SD dan sederajat sebagai PMR Mula, sembilan SMP atau PMR Madya, serta 13 SMA atau PMR Wira.
Ketua Panitia Latgab PMR se-Kota Magelang Wiji Kusrini mengatakan berbagai agenda latgab, antara lain pemberian tujuh materi menyangkut PMR, yakni pertolongan pertama, perawatan keluarga, sekolah siaga bencana, pendidikan ramaja sebaya, kepemimpinan, gerakan kepalangmerahan, dan donor darah.
Selain itu, para peserta mengikuti lomba pertolongan pertama dan pembuatan "dragbar" atau tandu darurat menggunakan bambu dan tali. Pemenang lomba mendapatkan tropi dan piagam. Setiap siswa yang menjadi peserta dan sekolah yang mengirimkan siswa dalam lagtab tersebut juga mendapatkan sertifikat serta piagam.
Ia mengatakan bentuk kegiatan berupa kemah dan "outbond" dengan tujuan, antara lain mempererat kebersamaan antaranggota PMR, membina generasi muda untuk hidup sehat, memasyarakatkan visi dan misi PMI, dan memasyarakatkan PMI di kalangan remaja.
"Ini kegiatan dua tahun sekali, ada latgab dan ada jumbara (jumpa gembira) PMR. Bergantian," katanya usai pembukaan kegiatan tersebut oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Djarwadi.
Djarwadi mengapresiasi kegiatan pembinaan bagi para kader gerakan kemanusiaan tersebut, meskipun jumlah peserta pada tahun ini relatif sedikit.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini, meskipun pesertanya baru 24 sekolah. Mudah-mudahan ke depan pesertanya lebih banyak sehingga banyak remaja yang mendapat kesempatan menjalani pembinaan sebagai kader kemanusiaan," ujarnya. Hingga saat ini, jumlah SD dan sederajat di Kota Magelang 77 sekolah, SMP 24 sekolah, dan SMA 34 sekolah.
Ia mengemukakan tentang pentingnya latgab itu, yang antara lain menjadi sarana mengimplementasikan berbagai prinsip dasar gerakan kepalangmerahan.
"Kegiatan ini melatih kemandirian, keberanian, disiplin, tanggung jawab, dan kepekaan terhadap masalah sosial dan kemanusiaan," katanya.
Latihan Gabungan PMR se-Kota Magelang tersebut berlangsung di kompleks Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang dengan total peserta berjumlah 288 siswa di daerah setempat. Mereka berasal 24 sekolah, yakni tiga SD dan sederajat sebagai PMR Mula, sembilan SMP atau PMR Madya, serta 13 SMA atau PMR Wira.
Ketua Panitia Latgab PMR se-Kota Magelang Wiji Kusrini mengatakan berbagai agenda latgab, antara lain pemberian tujuh materi menyangkut PMR, yakni pertolongan pertama, perawatan keluarga, sekolah siaga bencana, pendidikan ramaja sebaya, kepemimpinan, gerakan kepalangmerahan, dan donor darah.
Selain itu, para peserta mengikuti lomba pertolongan pertama dan pembuatan "dragbar" atau tandu darurat menggunakan bambu dan tali. Pemenang lomba mendapatkan tropi dan piagam. Setiap siswa yang menjadi peserta dan sekolah yang mengirimkan siswa dalam lagtab tersebut juga mendapatkan sertifikat serta piagam.
Ia mengatakan bentuk kegiatan berupa kemah dan "outbond" dengan tujuan, antara lain mempererat kebersamaan antaranggota PMR, membina generasi muda untuk hidup sehat, memasyarakatkan visi dan misi PMI, dan memasyarakatkan PMI di kalangan remaja.
"Ini kegiatan dua tahun sekali, ada latgab dan ada jumbara (jumpa gembira) PMR. Bergantian," katanya usai pembukaan kegiatan tersebut oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Djarwadi.
Djarwadi mengapresiasi kegiatan pembinaan bagi para kader gerakan kemanusiaan tersebut, meskipun jumlah peserta pada tahun ini relatif sedikit.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini, meskipun pesertanya baru 24 sekolah. Mudah-mudahan ke depan pesertanya lebih banyak sehingga banyak remaja yang mendapat kesempatan menjalani pembinaan sebagai kader kemanusiaan," ujarnya. Hingga saat ini, jumlah SD dan sederajat di Kota Magelang 77 sekolah, SMP 24 sekolah, dan SMA 34 sekolah.
Ia mengemukakan tentang pentingnya latgab itu, yang antara lain menjadi sarana mengimplementasikan berbagai prinsip dasar gerakan kepalangmerahan.
"Kegiatan ini melatih kemandirian, keberanian, disiplin, tanggung jawab, dan kepekaan terhadap masalah sosial dan kemanusiaan," katanya.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB