Pengamat: Para Elit jangan Menciptakan Politik Bar-Bar
Minggu, 8 Mei 2016 16:04 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis (kanan). (ANTARA FOTO/Audy Alwi)
Jakarta, Antara Jateng - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan politik "bar-bar"‎ atau kotor sebagai jalan untuk meraih kekuasaan pada Pilkada DKI 2017.
Margarito mengatakan demikian menyusul penyiraman cat ke mobil Mercedez Benz ‎milik Yusril Ihza Mahendra yang sedang menghadiri syukuran warga Bidaracina atas gugatan di PTUN, Rabu pekan lalu.
"Kalau kritik dibalas dengan aksi teror dan sikap tidak beradab itu namanya politik bar-bar. Janganlah elit menciptakan politik bar-bar," kata Margarito dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Margarito menambahkan Yusril memang telah memaafkan pelaku serta tidak melaporkan aksi jahat itu ke pihak berwajib. Namun, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melupakan aksi penyiraman cat yang dianggap sebagai tindakan kerdil dan pengecut.
"Saya pastikan pelaku teror itu adalah pihak-pihak yang jiwanya kerdil dan tidak siap berkompetisi secara sehat," tegas Margarito.
Margarito yakin kejadian yang dialami Yusril berkaitan dengan kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan Pemprov DKI Jakarta, terutama soal penggusuran.
Yusril yang menjadi kuasa hukum masyarakat Bidaracina, Jakarta Timur serta kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, memang kerap tampil untuk membela masyarakat dari penggusuran. Namun, Margarito menyesalkan sikap kritis itu membuat Yusril jadi sasaran penyiraman cat.
"Mestinya sikap kritik Yusril dihadapi dengan argumentasi hukum," tegas Margarito.
Yusril Izha Mahendra merupakan bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang menyatakan maju dalam Pilkada 2017 untuk bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Margarito mengatakan demikian menyusul penyiraman cat ke mobil Mercedez Benz ‎milik Yusril Ihza Mahendra yang sedang menghadiri syukuran warga Bidaracina atas gugatan di PTUN, Rabu pekan lalu.
"Kalau kritik dibalas dengan aksi teror dan sikap tidak beradab itu namanya politik bar-bar. Janganlah elit menciptakan politik bar-bar," kata Margarito dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Margarito menambahkan Yusril memang telah memaafkan pelaku serta tidak melaporkan aksi jahat itu ke pihak berwajib. Namun, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melupakan aksi penyiraman cat yang dianggap sebagai tindakan kerdil dan pengecut.
"Saya pastikan pelaku teror itu adalah pihak-pihak yang jiwanya kerdil dan tidak siap berkompetisi secara sehat," tegas Margarito.
Margarito yakin kejadian yang dialami Yusril berkaitan dengan kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan Pemprov DKI Jakarta, terutama soal penggusuran.
Yusril yang menjadi kuasa hukum masyarakat Bidaracina, Jakarta Timur serta kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, memang kerap tampil untuk membela masyarakat dari penggusuran. Namun, Margarito menyesalkan sikap kritis itu membuat Yusril jadi sasaran penyiraman cat.
"Mestinya sikap kritik Yusril dihadapi dengan argumentasi hukum," tegas Margarito.
Yusril Izha Mahendra merupakan bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang menyatakan maju dalam Pilkada 2017 untuk bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017