Bumi Pernah Dihantam Asteroid yang lebih Besar dari Pemusnah Dinosaurus
Kamis, 19 Mei 2016 12:01 WIB
Konsep artis tentang gambaran asteroid yang mendekati Bumi. (NASA)
Sydney, Antara Jateng - Ilmuwan Australia menemukan kemungkinan bukti asteroid besar menghantam Bumi sekitar 3,46 miliar tahun lalu.
Jika dugaan itu benar, maka asteroid itu menjadi benda langit kedua tertua yang pernah jatuh di planet ini dan lebih besar dari asteroid penyebab kemusnahan dinosaurus.
Andrew Glikson dari Lembaga Planet Universitas Nasional Australia mengatakan lokasi pasti jatuhnya benda langit itu tidak diketahui.
"Benturannya mungkin memicu gempa bumi besar, tsunami besar dan akan meruntuhkan tebing,†katanya dalam pernyataan.
“Material dari benturan itu menyebar ke seluruh dunia.â€
Saat berbicara kepada AFP pada Rabu, Glikson mengatakan dia dan Arthur Hickman dari Survei Geologi Australia Barat menemukan manik-manik kaca kecil yang disebut spherule, yang terbentuk dari material yang menguap dari dampak asteroid, di bagian barat laut Australia yang terpencil.
Manik-manik tersebut ditemukan dalam lapisan sedimen yang awalnya di dasar laut dan yang telah terawetkan di antara dua lapisan vulkanik. Benda itu sudah ada sejak 3,46 miliar tahun lalu.
“Benda itu adalah yang tertua kedua yang pernah diketahui,†ungkap Glikson mengenai asteroid tersebut, yang diperkirakan telah menciptakan ratusan kawah seluas beberapa kilometer.
Dahsyatnya dampak dari jatuhnya benda itu, menjadikannya lebih besar dari asteroid raksasa yang jatuh ke Bumi sekitar 66 juta tahun lalu dan sebagian besar dianggap sebagai penyebab musnahnya dinosaurus. Asteroid tersebut diperkirakan selebar 15 kilometer.
Jika dugaan itu benar, maka asteroid itu menjadi benda langit kedua tertua yang pernah jatuh di planet ini dan lebih besar dari asteroid penyebab kemusnahan dinosaurus.
Andrew Glikson dari Lembaga Planet Universitas Nasional Australia mengatakan lokasi pasti jatuhnya benda langit itu tidak diketahui.
"Benturannya mungkin memicu gempa bumi besar, tsunami besar dan akan meruntuhkan tebing,†katanya dalam pernyataan.
“Material dari benturan itu menyebar ke seluruh dunia.â€
Saat berbicara kepada AFP pada Rabu, Glikson mengatakan dia dan Arthur Hickman dari Survei Geologi Australia Barat menemukan manik-manik kaca kecil yang disebut spherule, yang terbentuk dari material yang menguap dari dampak asteroid, di bagian barat laut Australia yang terpencil.
Manik-manik tersebut ditemukan dalam lapisan sedimen yang awalnya di dasar laut dan yang telah terawetkan di antara dua lapisan vulkanik. Benda itu sudah ada sejak 3,46 miliar tahun lalu.
“Benda itu adalah yang tertua kedua yang pernah diketahui,†ungkap Glikson mengenai asteroid tersebut, yang diperkirakan telah menciptakan ratusan kawah seluas beberapa kilometer.
Dahsyatnya dampak dari jatuhnya benda itu, menjadikannya lebih besar dari asteroid raksasa yang jatuh ke Bumi sekitar 66 juta tahun lalu dan sebagian besar dianggap sebagai penyebab musnahnya dinosaurus. Asteroid tersebut diperkirakan selebar 15 kilometer.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polda Jateng ungkap lima polisi calo bintara Polri tidak pernah diproses pidana
12 April 2023 14:29 WIB, 2023
Bupati Temanggung minta penyandang disabilitas jangan pernah berkecil hati
03 December 2022 19:12 WIB, 2022
Saksi ungkap tes ulang seleksi perangkat desa di Demak tak pernah digelar
29 August 2022 20:43 WIB, 2022