Menpora Imbau Penyelenggara Beri Sanksi Terkait Kerusuhan
Kamis, 26 Mei 2016 6:58 WIB
Menpora Imam Nahrawi (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, Antara Jateng - Menpora Imam Nahrawi mengimbau PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku penyelenggara Liga Torabika Soccer Championship 2016 memberikan sanksi tegas terkait dengan kerusuhan suporter di sela pertandingan antara Persegres Gresik melawan PS TNI, Minggu (22/5).
"Berilah sanksi tegas tanpa pandang bulu, seperti ini didorong bersama agar operator tegas misalnya penurunan poin, pemberian denda, atau bahkan mengeluarkan klub dari kompetisi," ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu.
Ia mengingatkan agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi di laga-laga selanjutnya, apalagi pemerintah ingin ada reformasi tata kelola sepak bola setelah pembekuan PSSI dicabut.
Pihaknya juga meminta kepada penyelenggara liga melibatkan aparat hukum dalam menindak pelaku kerusuhan di sekitar lapangan supaya korban tidak terus bertambah.
Setiap kerusuhan, kata dia, harus langsung dilaporkan dan ditindak hukum pidana dengan tegas tanpa menunggu laporan dari panitia pelaksana karena panpel mungkin takut akan ancaman.
Ketika ditemui secara terpisah, Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, juga mengharapkan penyelenggara bekerja sama dengan aparat hukum menindak tegas provokator dan oknum pelaku kerusuhan.
"Sanksi lain kalau ada masalah misalnya denda atau yang sesuai aturan dijalankan dan ditegakkan," katanya.
Penyelenggara juga diminta menjalankan pembinaan dan peningkatan prestasi sepak bola Tanah Air.
"Ini sebagai pembelajaran kepada penyelenggara kompetisi jangan sekadar mengejar keuntungan atau pencitraan, harus fokus kepada hasil pembinaan dan prestasi juga," ujar dia.
Terkait dengan keikutsertaan Polri dan TNI dalam kompetisi sepak bola, menurut dia, hal tersebut tidak menjadi soal asalkan tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi mereka.
"Berilah sanksi tegas tanpa pandang bulu, seperti ini didorong bersama agar operator tegas misalnya penurunan poin, pemberian denda, atau bahkan mengeluarkan klub dari kompetisi," ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu.
Ia mengingatkan agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi di laga-laga selanjutnya, apalagi pemerintah ingin ada reformasi tata kelola sepak bola setelah pembekuan PSSI dicabut.
Pihaknya juga meminta kepada penyelenggara liga melibatkan aparat hukum dalam menindak pelaku kerusuhan di sekitar lapangan supaya korban tidak terus bertambah.
Setiap kerusuhan, kata dia, harus langsung dilaporkan dan ditindak hukum pidana dengan tegas tanpa menunggu laporan dari panitia pelaksana karena panpel mungkin takut akan ancaman.
Ketika ditemui secara terpisah, Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, juga mengharapkan penyelenggara bekerja sama dengan aparat hukum menindak tegas provokator dan oknum pelaku kerusuhan.
"Sanksi lain kalau ada masalah misalnya denda atau yang sesuai aturan dijalankan dan ditegakkan," katanya.
Penyelenggara juga diminta menjalankan pembinaan dan peningkatan prestasi sepak bola Tanah Air.
"Ini sebagai pembelajaran kepada penyelenggara kompetisi jangan sekadar mengejar keuntungan atau pencitraan, harus fokus kepada hasil pembinaan dan prestasi juga," ujar dia.
Terkait dengan keikutsertaan Polri dan TNI dalam kompetisi sepak bola, menurut dia, hal tersebut tidak menjadi soal asalkan tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi mereka.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BMKG imbau waspadai potensi hujan lebat di Jateng selatan pada akhir pekan
15 December 2025 14:54 WIB
Bupati Temanggung imbau pilih PJTKI legal jika ingin bekerja ke luar negeri
09 December 2025 13:41 WIB
PLN Imbau warga yang tinggal di bawah SUTT/ SUTET patuhi jarak aman ruang udara
27 November 2025 8:50 WIB
Gubernur Jateng imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhasap bencana alam
15 November 2025 16:34 WIB
Polres Wonosobo imbau masyarakat jangan tergiur tawaran penjualan obat keras tanpa izin
13 November 2025 16:42 WIB