Wakil Presiden Jusuf Kalla Imbau TV Tayangkan Program Ramadhan Santun
Sabtu, 28 Mei 2016 21:00 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, Antara Jateng - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengimbau stasiun televisi nasional untuk menayangkan program yang baik, santun, dan tidak berlebihan selama Ramadhan.
"Dakwah dengan berdiri seperti ini, orang sudah bosan melihatnya, meskipun kadang agak berlebihan juga. Oleh karena itu, kita perlu inovasi-inovasi yang baik," kata Wapres JK di ruang rapat Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu.
Dalam peluncuran TV Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal itu, JK mengatakan televisi harus dapat menayangkan dakwah yang menghibur sekaligus acara hiburan yang bersifat dakwah.
"Kita (Indonesia) adalah negara dakwah terbesar di dunia, setidaknya kita bisa melihat empat-lima ribu acara dakwah Islam di TV yang ditayangkan 10-12 TV nasional ditambah lagi daerah, jadi ini luar biasa," kata dia.
Sebagai media yang berpengaruh, stasiun televisi juga diharapkan dapat menjadi pemberi informasi yang baik kepada masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan.
"Ini adalah tugas kita untuk meningkatkan kualitas dari jumlah yang besar itu," kata dia.
Meskipun demikian, Wapres berpendapat bahwa dakwah secara langsung tetap dibutuhkan.
Terkait dengan dakwah oleh para ulama secara langsung, JK menyinggung pentingnya tata suara atau "soundsystem" karena 80 persen aktivitas di masjid adalah mendengarkan.
"Saat Salat Jumat, misalnya, kita mendengarkan khotbah, pengumuman kotak amal sampai pengumuman acara kira-kira 40 menit, 10 menit salat, 10 menit berdoa," kata dia.
Selain pengoperasian TV Dakwah DMI, Wapres juga meresmikan peluncuran aplikasi dakwah berbasis Android, penerbitan Buletin Dakwah, dan pembangunan gedung serba guna DMI.
"Dakwah dengan berdiri seperti ini, orang sudah bosan melihatnya, meskipun kadang agak berlebihan juga. Oleh karena itu, kita perlu inovasi-inovasi yang baik," kata Wapres JK di ruang rapat Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu.
Dalam peluncuran TV Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal itu, JK mengatakan televisi harus dapat menayangkan dakwah yang menghibur sekaligus acara hiburan yang bersifat dakwah.
"Kita (Indonesia) adalah negara dakwah terbesar di dunia, setidaknya kita bisa melihat empat-lima ribu acara dakwah Islam di TV yang ditayangkan 10-12 TV nasional ditambah lagi daerah, jadi ini luar biasa," kata dia.
Sebagai media yang berpengaruh, stasiun televisi juga diharapkan dapat menjadi pemberi informasi yang baik kepada masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan.
"Ini adalah tugas kita untuk meningkatkan kualitas dari jumlah yang besar itu," kata dia.
Meskipun demikian, Wapres berpendapat bahwa dakwah secara langsung tetap dibutuhkan.
Terkait dengan dakwah oleh para ulama secara langsung, JK menyinggung pentingnya tata suara atau "soundsystem" karena 80 persen aktivitas di masjid adalah mendengarkan.
"Saat Salat Jumat, misalnya, kita mendengarkan khotbah, pengumuman kotak amal sampai pengumuman acara kira-kira 40 menit, 10 menit salat, 10 menit berdoa," kata dia.
Selain pengoperasian TV Dakwah DMI, Wapres juga meresmikan peluncuran aplikasi dakwah berbasis Android, penerbitan Buletin Dakwah, dan pembangunan gedung serba guna DMI.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Icon Plus perkuat keandalan konektivitas pada Raker Presiden dan Retreat Kabinet Merah Putih
31 October 2024 13:00 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017