Bupati Poso Siap Mediasi Kawan-Kawan Santoso dengan Aparat
Sabtu, 23 Juli 2016 7:51 WIB
DPO Teroris Poso. Warga membuka laman yang menampilkan Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/4/2016). Polda Sulteng kembali merilis sisa DPO Teroris Poso dari 41 menjadi 29 orang yang tergabung dalam kelompok Mu
Palu, Antara Jateng - Bupati Poso Darmin Sigilipu mengatakan jika pengikut pemimpin kelompok sipil bersenjata Santoso yang tersisa di hutan menyerahkan diri secara sukarela, dirinya siap menjadi mediator kepada aparat keamanan.
"Berkali-kali sudah saya katakan, menyerahkan diri ke pemerintah kalau takut ke aparat. Saya pribadi bertanggungjawab. Menko Polhukham juga sudah sampaikan karena memang itu harapan pemerintah," kata Darmin dihubungi dari Palu, Jumat malam, menanggapi upaya pemerintah terkait kelompok Santoso yang tersisa di hutan Poso.
Dia mengatakan dirinya berharap para pengikut Santoso yang diperkirakan 19 orang itu sebaiknya keluar dari hutan dan menyerahkan diri ke pemerintah daerah.
"Kita bangun daerah ini. Kita bangun negeri ini. Kalau mereka kembali ke pangkuan Pertiwi itu lebih baik," katanya.
Darmin mengatakan dalam beberapa kasus kelompok jaringan radikal itu menyerahkan diri ke aparat, tetap mendapat perlakuan manusiawi.
Darmin juga menyempatkan diri mengunjungi keluarga Santoso yang sedang berdukacita pada Jumat. Dia juga bertemu saudara Santoso bahkan orang tuanya dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga.
"Saya tidak lihat dia benar atau salah. Saya melihat kita ini sesama manusia. Saling menghargai. Yang lalu biarlah berlalu," katanya.
Darmin mengatakan keluarga Santoso menerima baik siapa pun yang datang.
Dia mengatakan dirinya datang ke rumah duka tersebut karena masih ingin melihat Poso damai.
Justru kata Darmin, jika pemerintah tidak hadir, akan memutuskan komunikasi dengan masyarakat.
"Kalau Pemda tidak datang, di situ kan terputus. Setiap masalah bisa selesai kalau ada komunikasi. Bisa meruncing kalau tidak ada komunikasi," katanya.
Hingga Jumat malam, belum ada kepastian pemulangan jenazah Santoso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di hutan Poso, Senin (18/7) petang.
Jenazah Santoso masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
"Berkali-kali sudah saya katakan, menyerahkan diri ke pemerintah kalau takut ke aparat. Saya pribadi bertanggungjawab. Menko Polhukham juga sudah sampaikan karena memang itu harapan pemerintah," kata Darmin dihubungi dari Palu, Jumat malam, menanggapi upaya pemerintah terkait kelompok Santoso yang tersisa di hutan Poso.
Dia mengatakan dirinya berharap para pengikut Santoso yang diperkirakan 19 orang itu sebaiknya keluar dari hutan dan menyerahkan diri ke pemerintah daerah.
"Kita bangun daerah ini. Kita bangun negeri ini. Kalau mereka kembali ke pangkuan Pertiwi itu lebih baik," katanya.
Darmin mengatakan dalam beberapa kasus kelompok jaringan radikal itu menyerahkan diri ke aparat, tetap mendapat perlakuan manusiawi.
Darmin juga menyempatkan diri mengunjungi keluarga Santoso yang sedang berdukacita pada Jumat. Dia juga bertemu saudara Santoso bahkan orang tuanya dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga.
"Saya tidak lihat dia benar atau salah. Saya melihat kita ini sesama manusia. Saling menghargai. Yang lalu biarlah berlalu," katanya.
Darmin mengatakan keluarga Santoso menerima baik siapa pun yang datang.
Dia mengatakan dirinya datang ke rumah duka tersebut karena masih ingin melihat Poso damai.
Justru kata Darmin, jika pemerintah tidak hadir, akan memutuskan komunikasi dengan masyarakat.
"Kalau Pemda tidak datang, di situ kan terputus. Setiap masalah bisa selesai kalau ada komunikasi. Bisa meruncing kalau tidak ada komunikasi," katanya.
Hingga Jumat malam, belum ada kepastian pemulangan jenazah Santoso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di hutan Poso, Senin (18/7) petang.
Jenazah Santoso masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polisi amankan puluhan warga Poso dan Ampana diduga terlibat kelompok teroris
16 May 2022 18:35 WIB, 2022
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017