Mensos: HAN momentum lindungi anak dari kekerasan
Minggu, 24 Juli 2016 8:01 WIB
Rapat Kerja Perlindungan Anak. Mensos Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yambise (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2
Jakarta, Antara Jateng- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi momentum untuk memberikan kebahagiaan dan melindungi anak dari kekerasan.
"Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi semua pihak untuk bergandengan tangan dalam mewujudkan kebahagiaan dan melindungi anak Indonesia," ujar Mensos saat peringatan Hari Anak Nasional di Aula Pusdiklat Kementerian Sosial di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, Mensos mengajak segenap warga bangsa untuk melindungi dan membahagiakan anak-anak Indonesia agar mereka kelak bisa menjadi insan-insan yang memiliki karakter.
Ia mengaku tidak mudah untuk membahagiakan anak, dan butuh ikhtiar serius dan kerja keras untuk mewujudkannya.
"Semua pihak semestinya bersama-sama mengupayakan agar anak-anak Indonesia bahagia dan memberikan perlindungan yang terbaik bagi mereka," katanya.
Selain itu, para orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak dengan nilai-nilai spiritualitas. Misalnya, dalam ajaran Islam, anak usia 0 s.d. 7 berada pada masa laibuhum, yaitu pengenalan bangsa dan agamanya melalui metode bermain.
Bagi anak usia 7 s.d. 10 tahun masa addibuhum, yaitu diberikan tuntunan terkait dengan sopan santun dan etika. Bagi anak 10 tahun ke atas masa rafiquhum, yaitu pendampingan sebab anak mengalami lompatan pemikirian.
"Setiap anak adalah unik dan memiliki dunianya sendiri. Jadi, para orang tua tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak mereka," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, tidak sedikit para orang tua kesulitan mendampingi anak-anak untuk mengajarkan sopan santun dan mengarahkan mereka untuk bisa mengambil keputusuan sendiri pada saat dewasa nanti.
Pada tahun ini, tema Hari Anak Nasional "Akhiri Kekerasan terhadap Anak" menjadi tugas bersama agar anak-anak Indonesia selain dibahagiakan, juga melindungi mereka dari segara kekerasan, baik fisik, rohani, maupun psikologinya.
"Melalui peringatan Hari Anak Nasional tersebut, anak-anak Indonesia bisa menggapai cita-cita dan masa depannya dengan penuh bahagia dan terbebas dari segala tindak kekerasan, baik fisik, rohani, maupun psikologinya," katanya.
"Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi semua pihak untuk bergandengan tangan dalam mewujudkan kebahagiaan dan melindungi anak Indonesia," ujar Mensos saat peringatan Hari Anak Nasional di Aula Pusdiklat Kementerian Sosial di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, Mensos mengajak segenap warga bangsa untuk melindungi dan membahagiakan anak-anak Indonesia agar mereka kelak bisa menjadi insan-insan yang memiliki karakter.
Ia mengaku tidak mudah untuk membahagiakan anak, dan butuh ikhtiar serius dan kerja keras untuk mewujudkannya.
"Semua pihak semestinya bersama-sama mengupayakan agar anak-anak Indonesia bahagia dan memberikan perlindungan yang terbaik bagi mereka," katanya.
Selain itu, para orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak dengan nilai-nilai spiritualitas. Misalnya, dalam ajaran Islam, anak usia 0 s.d. 7 berada pada masa laibuhum, yaitu pengenalan bangsa dan agamanya melalui metode bermain.
Bagi anak usia 7 s.d. 10 tahun masa addibuhum, yaitu diberikan tuntunan terkait dengan sopan santun dan etika. Bagi anak 10 tahun ke atas masa rafiquhum, yaitu pendampingan sebab anak mengalami lompatan pemikirian.
"Setiap anak adalah unik dan memiliki dunianya sendiri. Jadi, para orang tua tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak mereka," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, tidak sedikit para orang tua kesulitan mendampingi anak-anak untuk mengajarkan sopan santun dan mengarahkan mereka untuk bisa mengambil keputusuan sendiri pada saat dewasa nanti.
Pada tahun ini, tema Hari Anak Nasional "Akhiri Kekerasan terhadap Anak" menjadi tugas bersama agar anak-anak Indonesia selain dibahagiakan, juga melindungi mereka dari segara kekerasan, baik fisik, rohani, maupun psikologinya.
"Melalui peringatan Hari Anak Nasional tersebut, anak-anak Indonesia bisa menggapai cita-cita dan masa depannya dengan penuh bahagia dan terbebas dari segala tindak kekerasan, baik fisik, rohani, maupun psikologinya," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pertamina Patra Niaga berikan makanan tambahan untuk anak rawan stunting di Semarang
03 August 2024 18:49 WIB