Kampanye Malam Langit Gelap dukung Efisiensi Energi
Sabtu, 6 Agustus 2016 14:18 WIB
Wisatawan asing menikmati pemandangan gugusan Bima Sakti atau Milky Way yang terlihat membujur di langit selatan pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (16/8/15). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung, Antara Jateng - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanya Malam Langit Gelap yaknin mematikan semua lampu pukul 20.00-21.00 WIB malam ini.
"Kampanye Malam Langit Gelap harus dilakukan karena terkait dengan kesehatan dan efisiensi energi. Adanya pengaturan lampu yang baik maka kita bisa menghemat energi," kata Astronom asal Bandung, Hendro Setyanto di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, kampanye itu dilaksanakan untuk memperingati hari keantariksaan yang jatuh setiap tanggal 6 Agustus. Kegiatan itu memiliki semangat penting untuk menghemat energi dan menghindari polusi cahaya.
Polusi cahaya adalah hamburan cahaya lampu perkotaan yang menyebabkan langit tampak terang sehingga mengalahkan cahaya bintang.
Hendro menyatakan, saat ini banyak masyarakat yang menghamburkan energi dengan cara yang tidak tepat.
"Misalnya kita hanya butuh lampu 3 watt, bila pemasangannya tidak benar, maka kita harus memakai lampu 10 watt. Itu sudah keliru," katanya.
Hendro mengimbau untuk bijak dalam menggunakan energi untuk menghindari polusi cahaya. Pemakaian lampu dan pengaturan cahaya yang baik adalah penghematan energi yang luar biasa.
Khusus pada Sabtu malam, adanya Kampanye Langit Gelap juga bertujuan untuk melihat Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang membentang dari Utara ke Selatan.
"Kampanye Malam Langit Gelap harus dilakukan karena terkait dengan kesehatan dan efisiensi energi. Adanya pengaturan lampu yang baik maka kita bisa menghemat energi," kata Astronom asal Bandung, Hendro Setyanto di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, kampanye itu dilaksanakan untuk memperingati hari keantariksaan yang jatuh setiap tanggal 6 Agustus. Kegiatan itu memiliki semangat penting untuk menghemat energi dan menghindari polusi cahaya.
Polusi cahaya adalah hamburan cahaya lampu perkotaan yang menyebabkan langit tampak terang sehingga mengalahkan cahaya bintang.
Hendro menyatakan, saat ini banyak masyarakat yang menghamburkan energi dengan cara yang tidak tepat.
"Misalnya kita hanya butuh lampu 3 watt, bila pemasangannya tidak benar, maka kita harus memakai lampu 10 watt. Itu sudah keliru," katanya.
Hendro mengimbau untuk bijak dalam menggunakan energi untuk menghindari polusi cahaya. Pemakaian lampu dan pengaturan cahaya yang baik adalah penghematan energi yang luar biasa.
Khusus pada Sabtu malam, adanya Kampanye Langit Gelap juga bertujuan untuk melihat Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang membentang dari Utara ke Selatan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang
29 January 2025 12:27 WIB