Gerhana Matahari Cincin dapat Diamati di Mentawai pada 1 September
Rabu, 31 Agustus 2016 16:40 WIB
Ilustrasi. Gerhana matahari total terlihat dari perairan Belitung, Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016). Gerhana matahari total dapat terlihat di sejumlah wilayah di Indonesia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Padang Antara Jateng - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat menyampaikan fenomena alam gerhana matahari cincin yang akan terjadi 1 September 2016 dapat diamati di Seai, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Puncak gerhana akan teramati pada kontak pertama pukul 17.42 WIB dengan azimuth 278.6 derajat dan ketinggian 8.6 derajat," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Rabu.
Ia menjelaskan gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan itu hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya, ujarnya.
Menurutnya gerhana matahari cincin dapat diamati di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.
Gerhana akan teramati pada saat matahari akan terbenam yang dimulai saat kontak pertama terjadi ketika piringan bulan mulai menutupi piringan matahari.
Ia menyampaikan magnitudo gerhana matahari cincin pada 1 September 2016 yang terbesar dapat diamati dari Indonesia adalah 0,066 yaitu di Kalianda, Lampung.
Rahmat menambahkan BMKG Padang Panjang akan melakukan pengamatan pada pukul 17.42 WIB di Bukit Lampu, Mercucuar, Bungus, Padang menggunakan teropong khusus merek Vixon dengan personel Kasi Data dan Informasi Buha M. Simanjuntak, Dedy Hermanto, Fitri Anggriani dan Supriyadi.
Ia menyebutkan pada 2016 akan terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 18 Agustus 2016, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 1 September 2016 dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 16-17 September 2016.
Sebelumnya Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) pusat Asnawi Bahar mendorong pemerintah daerah yang dilalui jalur gerhana matahari menggelar even wisata, karena merupakan salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Puncak gerhana akan teramati pada kontak pertama pukul 17.42 WIB dengan azimuth 278.6 derajat dan ketinggian 8.6 derajat," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Rabu.
Ia menjelaskan gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan itu hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya, ujarnya.
Menurutnya gerhana matahari cincin dapat diamati di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.
Gerhana akan teramati pada saat matahari akan terbenam yang dimulai saat kontak pertama terjadi ketika piringan bulan mulai menutupi piringan matahari.
Ia menyampaikan magnitudo gerhana matahari cincin pada 1 September 2016 yang terbesar dapat diamati dari Indonesia adalah 0,066 yaitu di Kalianda, Lampung.
Rahmat menambahkan BMKG Padang Panjang akan melakukan pengamatan pada pukul 17.42 WIB di Bukit Lampu, Mercucuar, Bungus, Padang menggunakan teropong khusus merek Vixon dengan personel Kasi Data dan Informasi Buha M. Simanjuntak, Dedy Hermanto, Fitri Anggriani dan Supriyadi.
Ia menyebutkan pada 2016 akan terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 18 Agustus 2016, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 1 September 2016 dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 16-17 September 2016.
Sebelumnya Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) pusat Asnawi Bahar mendorong pemerintah daerah yang dilalui jalur gerhana matahari menggelar even wisata, karena merupakan salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BMKG ingatkan warga tidak lihat proses gerhana matahari secara langsung
20 April 2023 9:06 WIB, 2023
Kemenkes: "Top 10" mal tak patuh gunakan PeduliLindungi termasuk Matahari Pekalongan
10 February 2022 13:29 WIB, 2022
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017