Bupati: Teluk Cendrawasih bisa seperti Raja Ampat
Senin, 12 September 2016 10:32 WIB
Bupati Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, Markus Waran, dalam sebuah acara seminar perikanan dan kelautan di Jakarta, belum lama ini. (Foto ANTARA/Istimewa)
Jakarta, Antara Jateng - Bupati Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, Markus Waran, menegaskan bahwa potensi wisata Teluk Cendrawasih harus bisa seperti Raja Ampat.
"Sebelum Raja Ampat mencuat, sebenarnya Teluk Cendrawasih sudah dikenal. Karena itu harus dilakukan berbagai upaya agar menjadi unggulan wisata baru," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat (9/9).
Markus Waran yang resmi menjabat bupati pertama yang terpilih
melalui pilkada sejak 17 Februari 2016 itu bertekad untuk mewujudkan
Teluk Cendrawasih--di daerah yang dipimpinnya itu--menjadi setara dan bahkan lebih dari Raja Ampat.
Ia mengaku bahwa dengan munculnya potensi wisata baru atau yang belum tergali, maka berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pariwisata.
Sebagai daerah otonomi baru (DOB), kata dia, Manokwari Selatan--pemekaran dari Kabupaten Manokwari pada 25 Oktober 2012--terus berbenah untuk memacu pembangunan.
Untuk itu, sejak tujuh bulan menjabat, dirinya fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM), khususnya mengisi pos-pos pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pelaksana tugas (plt) kepala-kepala dinas sudah bisa dilantik guna menjabarkan program kerja
pembangunan di Kabupaten Manokwari Selatan ini," katanya.
Ia menjelaskan sejumlah SKPD prioritas yang disiapkan adalah Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perhubungan,
di samping dinas lainnya.
"Daerah kami memiliki potensi perikanan sehingga ini menjadi
prioritas, demikian pula potensi pariwisata baik dari sisi pesisir maupun pegunungan," katanya.
"Sedangkan Dinas Perhubungan sangat strategis karena menyangkut pembangunan moda transporasi, baik darat, laut dan udara," katanya.
Menurut dia, Teluk Cendrawasih secara kewenangan berada di
pemerintah pusat.
Kewenangan itu berbentuk Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) yang terletak di wilayah Kepala Burung Tanah Papua.
Dalam kaitan itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan kerja sama guna memaksimalkan potensi wisata yang ada.
Kementerian Pariwisata sendiri telah menyatakan bahwa Teluk
Cendrawasih masuk dalam Kawasan Pembangunan Pariwisata Nasional (KPPN) di Manokwari dan sekitarnya.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat Edy Sumarwanto belum lama ini pembangunan kawasan
strategis pariwisata nasional (KSPN) akan dimulai tahun 2016.
Manokwari Selatan terdiri atas enam kecamatan, yaitu Dataran Isim, Momi Waren, Neney, Oransbari, Tahota, dan Ransiki sebagai Ibu Kota kabupaten itu.
(Andi Jauhari)
"Sebelum Raja Ampat mencuat, sebenarnya Teluk Cendrawasih sudah dikenal. Karena itu harus dilakukan berbagai upaya agar menjadi unggulan wisata baru," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat (9/9).
Markus Waran yang resmi menjabat bupati pertama yang terpilih
melalui pilkada sejak 17 Februari 2016 itu bertekad untuk mewujudkan
Teluk Cendrawasih--di daerah yang dipimpinnya itu--menjadi setara dan bahkan lebih dari Raja Ampat.
Ia mengaku bahwa dengan munculnya potensi wisata baru atau yang belum tergali, maka berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pariwisata.
Sebagai daerah otonomi baru (DOB), kata dia, Manokwari Selatan--pemekaran dari Kabupaten Manokwari pada 25 Oktober 2012--terus berbenah untuk memacu pembangunan.
Untuk itu, sejak tujuh bulan menjabat, dirinya fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM), khususnya mengisi pos-pos pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pelaksana tugas (plt) kepala-kepala dinas sudah bisa dilantik guna menjabarkan program kerja
pembangunan di Kabupaten Manokwari Selatan ini," katanya.
Ia menjelaskan sejumlah SKPD prioritas yang disiapkan adalah Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perhubungan,
di samping dinas lainnya.
"Daerah kami memiliki potensi perikanan sehingga ini menjadi
prioritas, demikian pula potensi pariwisata baik dari sisi pesisir maupun pegunungan," katanya.
"Sedangkan Dinas Perhubungan sangat strategis karena menyangkut pembangunan moda transporasi, baik darat, laut dan udara," katanya.
Menurut dia, Teluk Cendrawasih secara kewenangan berada di
pemerintah pusat.
Kewenangan itu berbentuk Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) yang terletak di wilayah Kepala Burung Tanah Papua.
Dalam kaitan itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan kerja sama guna memaksimalkan potensi wisata yang ada.
Kementerian Pariwisata sendiri telah menyatakan bahwa Teluk
Cendrawasih masuk dalam Kawasan Pembangunan Pariwisata Nasional (KPPN) di Manokwari dan sekitarnya.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat Edy Sumarwanto belum lama ini pembangunan kawasan
strategis pariwisata nasional (KSPN) akan dimulai tahun 2016.
Manokwari Selatan terdiri atas enam kecamatan, yaitu Dataran Isim, Momi Waren, Neney, Oransbari, Tahota, dan Ransiki sebagai Ibu Kota kabupaten itu.
(Andi Jauhari)
Pewarta : -
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kilang Cilacap hijaukan Pantai Teluk Penyu untuk mitigasi perubahan iklim
25 February 2024 15:47 WIB
Kilang Cilacap aktif dalam Karya Bakti Tanam Pohon dan Bersih Pantai Teluk Penyu
28 January 2024 18:32 WIB
Kapal pembawa pemancing tenggelam di Teluk Jakarta, tiga orang meninggal
21 March 2021 18:19 WIB, 2021
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017