Ahli juga Curigai Adegan Jessica Menggaruk hasil Rekayasa
Kamis, 15 September 2016 15:54 WIB
Pengunjung sidang menyaksikan pemutaran ulang rekaman CCCTV yang memperlihatkan terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso berjalan masuk ke kafe Olivier saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu
Jakarta Antara Jateng - Saksi ahli teknologi informasi dan digital forensik dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, menduga rekaman CCTV dari Kafe Olivier yang menampilkan Jessica menggaruk tangan telah melalui proses rekayasa tempering atau mencerahkan pixel pada video.
Ahli mencurigai adanya proses tempering pada adegan itu karena panjang jari-jari Jessica terlihat sama.
"Ini seperti hasil tempering. Jari kelingking juga hampir sama dengan jari lainnya, perlu dibuktikan di dunia nyata," kata Rismon dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis.
Lebih lanjut, saat Rismon menunjukkan punggung tangan Jessica dalam video itu, bentuk tangan dan sebaran jari-jarinya terlalu melebar dan panjang.
"Ini kontur tangan seperti kuku Nenek Lampir," ujar Rismon, mengacu pada sosok nenek menyeramkan dalam sinetron.
"Sebaran jarinya sangat tidak inheren. Panjang jarinya bahkan sangat tidak natural," jelas Rismon, yang meraih gelar Doktor Enginering di Universitas Yamaguchi Jepang.
Sebelumnya, Rismon juga curiga video CCTV dimodifikasi pada adegan saat Jessica diduga menaruhkan sianida dan saat menenteng tas.
Rismon juga mengkritik ahli digital forensik yang dihadirkan jaksa pada persidangan sebelumnya yang tidak menampilkan video secara frame by frame.
"Pada event-event penting, bukannya ditampilkan frame by frame, tetapi diperlihatkan secara continuous," katanya.
Ahli mencurigai adanya proses tempering pada adegan itu karena panjang jari-jari Jessica terlihat sama.
"Ini seperti hasil tempering. Jari kelingking juga hampir sama dengan jari lainnya, perlu dibuktikan di dunia nyata," kata Rismon dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis.
Lebih lanjut, saat Rismon menunjukkan punggung tangan Jessica dalam video itu, bentuk tangan dan sebaran jari-jarinya terlalu melebar dan panjang.
"Ini kontur tangan seperti kuku Nenek Lampir," ujar Rismon, mengacu pada sosok nenek menyeramkan dalam sinetron.
"Sebaran jarinya sangat tidak inheren. Panjang jarinya bahkan sangat tidak natural," jelas Rismon, yang meraih gelar Doktor Enginering di Universitas Yamaguchi Jepang.
Sebelumnya, Rismon juga curiga video CCTV dimodifikasi pada adegan saat Jessica diduga menaruhkan sianida dan saat menenteng tas.
Rismon juga mengkritik ahli digital forensik yang dihadirkan jaksa pada persidangan sebelumnya yang tidak menampilkan video secara frame by frame.
"Pada event-event penting, bukannya ditampilkan frame by frame, tetapi diperlihatkan secara continuous," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenag: Masyarakat bisa berikan apresiasi juga masukan via aplikasi Kawal Haji
20 July 2024 15:55 WIB
Rektor: Visi USM selain cetak lulusan profesional, juga berke-Indonesia-an
10 November 2023 20:46 WIB, 2023
Kapolda tegaskan RS Bhayangkara layani kesehatan anggota Polri-masyarakat umum
23 June 2023 8:06 WIB, 2023
XL Axiata fasilitasi mitra dan pegawai mudik, disewakan 5 Alphard juga
20 April 2023 12:08 WIB, 2023
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017