Presiden: Alumni Pondok Gontor Bisa Bersaing, Lahirkan Tokoh Nasional
Senin, 19 September 2016 14:27 WIB
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/HO/Setpres/ama/16)
Ponorogo Antara Jateng - Presiden Joko Widodo berbicara soal era persaingan antar negara di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Senin.
"Dari sisi persaingan sudah ditunjukkan bahwa alumuni Gontor bisa bersaing. Inilah kualitas yang saya ingin jaga, dijaga agar persaingan antar negara bisa kita menangkan," katanya saat menghadiri resepsi syukuran peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Presiden mengatakan bahwa Pondok Gontor telah terbukti melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Ini Pondok bukan hanya nasional tapi mendunia, tadi Pak Gubernur (Soekarwo) terima kasih di Jatim sudah ada Gontor. Saya juga karena di Indonesia sudah ada Pondok Gontor. Jangan kalah dengan gubernur," katanya.
Presiden mengatakan kompetisi antar negara sudah makin terbuka setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan pada 2016.
"Artinya batas negara sudah hilang, orang Malaysia bisa usaha di Indonesia, Indonesia bisa ke Brunei, sudah dibuka, hanya belum terlihat," kata Presiden.
"Saya katakan tidak ada pilihan, harus siap dan ada beberapa sektor yang harus dibenahi," tambah dia.
Presiden mengatakan saat ini hampir semua negara pada posisi yang sulit, dengan adanya ketidakpastian di bidang ekonomi dan politik.
"Tahun lalu lembaga riset -riset dunia menyampaikan ekonomi dunia akan bergerak baik tapi terakhir masih akan turun lagi, politik juga sama, masalah pengungsi dari Timur Tengah yang masih berlanjut," katanya.
Dia bersyukur kondisi politik dan ekonominya Indonesia cukup stabil.
"Saya kira butuh sebuah kerja keras meskipun punya potensi banyak, punya laut yang berskala ekonomi besar, minerba dan minyak besar, tapi tanpa SDM yang baik, berakhlak baik, sulit kita berkompetisi dengan negara lain," katanya.
"Dari sisi persaingan sudah ditunjukkan bahwa alumuni Gontor bisa bersaing. Inilah kualitas yang saya ingin jaga, dijaga agar persaingan antar negara bisa kita menangkan," katanya saat menghadiri resepsi syukuran peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Presiden mengatakan bahwa Pondok Gontor telah terbukti melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Ini Pondok bukan hanya nasional tapi mendunia, tadi Pak Gubernur (Soekarwo) terima kasih di Jatim sudah ada Gontor. Saya juga karena di Indonesia sudah ada Pondok Gontor. Jangan kalah dengan gubernur," katanya.
Presiden mengatakan kompetisi antar negara sudah makin terbuka setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan pada 2016.
"Artinya batas negara sudah hilang, orang Malaysia bisa usaha di Indonesia, Indonesia bisa ke Brunei, sudah dibuka, hanya belum terlihat," kata Presiden.
"Saya katakan tidak ada pilihan, harus siap dan ada beberapa sektor yang harus dibenahi," tambah dia.
Presiden mengatakan saat ini hampir semua negara pada posisi yang sulit, dengan adanya ketidakpastian di bidang ekonomi dan politik.
"Tahun lalu lembaga riset -riset dunia menyampaikan ekonomi dunia akan bergerak baik tapi terakhir masih akan turun lagi, politik juga sama, masalah pengungsi dari Timur Tengah yang masih berlanjut," katanya.
Dia bersyukur kondisi politik dan ekonominya Indonesia cukup stabil.
"Saya kira butuh sebuah kerja keras meskipun punya potensi banyak, punya laut yang berskala ekonomi besar, minerba dan minyak besar, tapi tanpa SDM yang baik, berakhlak baik, sulit kita berkompetisi dengan negara lain," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ini cerita alumni Teknik Kimia UMP sukses raih peluang kerja di perusahaan ternama
25 April 2024 20:01 WIB
Kemenag kaji rekognisi alumni pesantren selain gelar Doktor Honoris Causa
28 February 2024 10:49 WIB
PAKJ ajak alumni SMAN di Purwokerto berkontribusi bagi kemajuan daerah
06 August 2023 11:35 WIB, 2023
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017