Ganjar: Kualitas Raskin Mestinya Naik ke Medium
Senin, 3 Oktober 2016 15:56 WIB
Ilustrasi - Warga membandingkan beras bantuan untuk rakyat miskin (raskin) warna kecoklatan kualitas buruk dengan beras yang dibeli dari pasar. (Foto ANTARA)
Semarang, Antara Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat meningkatkan kualitas beras bantuan untuk rakyat miskin di daerah-daerah.
"Untuk kualitas kayaknya mesti naik kelas, kualitas raskin agak naik ke medium," katanya di Semarang, Senin.
Terkait dengan pengaduan masyarakat mengenai kualitas raskin yang buruk di beberapa daerah, Ganjar telah meminta Perum Bulog untuk mengecek kondisi di lapangan.
"Kalau itu nanti terbukti (kualitas raskin buruk) dan kondisinya demikian masif terjadi dimana-mana berarti sistem harus kita perbaiki, nanti diusulkan ke pemerintah pusat," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Ganjar mengungkapkan bahwa pemerintah pusat sedang menyiapkan program bantuan untuk rakyat miskin sebagai pengganti raskin.
"Pusat sedang siapkan 'e-money', diberikan dalam bentuk voucher ke daerah-daerah, jadi nanti penerima yang beli langsung, tidak dibagi-bagi," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Pada dialog terbuka dengan warga dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2016 beberapa waktu lalu, Ganjar menerima aduan terkait dengan kualitas raskin yang buruk sehingga tidak layak dikonsumsi.
Dalam dialog tersebut, Haryanti, warga Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri mengungkapkan bahwa pada raskin yang diterimanya itu banyak terdapat kutu sehingga dirinya menjual raskin ke gabungan kelompok tani di desa.
"Untuk kualitas kayaknya mesti naik kelas, kualitas raskin agak naik ke medium," katanya di Semarang, Senin.
Terkait dengan pengaduan masyarakat mengenai kualitas raskin yang buruk di beberapa daerah, Ganjar telah meminta Perum Bulog untuk mengecek kondisi di lapangan.
"Kalau itu nanti terbukti (kualitas raskin buruk) dan kondisinya demikian masif terjadi dimana-mana berarti sistem harus kita perbaiki, nanti diusulkan ke pemerintah pusat," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Ganjar mengungkapkan bahwa pemerintah pusat sedang menyiapkan program bantuan untuk rakyat miskin sebagai pengganti raskin.
"Pusat sedang siapkan 'e-money', diberikan dalam bentuk voucher ke daerah-daerah, jadi nanti penerima yang beli langsung, tidak dibagi-bagi," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Pada dialog terbuka dengan warga dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2016 beberapa waktu lalu, Ganjar menerima aduan terkait dengan kualitas raskin yang buruk sehingga tidak layak dikonsumsi.
Dalam dialog tersebut, Haryanti, warga Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri mengungkapkan bahwa pada raskin yang diterimanya itu banyak terdapat kutu sehingga dirinya menjual raskin ke gabungan kelompok tani di desa.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024