BMKG Memprediksi Angin Kencang Terjadi Lima hari ke depan
Minggu, 9 Oktober 2016 15:56 WIB
BMKG (id.wikipedia.org)
Bogor Antara Jateng - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi hingga lima hari ke depan.
"Kami sudah memperingati masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berlaku sejak 8 Oktober," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, BMKG, Dedi Sucahyono, kepada ANTARA, Minggu.
Dedi mengatakan, peringatan dini juga dikeluarkan secara nasional oleh BMKG Pusat yang menginformasikan munculnya potensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kecang periode 8-11 Oktober 2016.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Bogor potensi angin kencang sudah terjadi sejak Sabtu (8/9) kemarin. Kecepatan angin diperkirakan berkisar antara 15-25 kilometer per jam.
"Kecepatan angin dapat diperkirakan dari daun yang tertiup, ranting yang bergerak dan dahan yang bergerak. Angin yang bertiup di wilayah Bogor diperkirakan berkecepatan 15 sampai dengan 25 KM/jam," katanya.
Menurut Dedi, saat ini sedang terjadi masa transisi menuju aktifnya Muson asia, kecematan angin bisa mencapai 25 knot atau sekitar 40 KM/jam.
Adanya angin kencang ini, manajemen Kebun Raya Bogor-LIPI menutup sementara operasional, untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
Petugas Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor Upun Punijar, menyebutkan, Kebun Raya ditutup sementara sampai angin kembali bertiup normal dan tidak membahayakan bagi pengunjung.
"Kami menutup sementara mulai hari Minggu ini, sampai angin normal kembali," katanya.
Menurut Upun, sejak Sabtu malam angin bertiup cukup kencang di dalam area Kebun Raya, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, dan beberapa dahan pohon patah. Kondisi tersebut berlangsung hingga Minggu.
Sementara itu, informasi dari masyarakat Minggu dini hari pukul 00.45 WIB sebuah pohon jenis mahoni berukuran besar tumbang akibat angin kencang. Sehingga membuat jalur Bocimi macet total selama beberapa saat.
Pukul 13.45 WIB BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. Diinformasikan potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat pada pukul 14.15 WIB di wilayah Sukabumi, Ciajur, Bogor, dan sekitarnya.
Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16.45 WIB.
Selain itu, BMKG Pusat juga mengeluarkan peringatan dini kondisi dinamika atmosfer terkini terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Indonesia pada periode tiga hari kedepan, antara lain :
- Lampung
- Banten
- Jabodetabek
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat bag Selatan
- Kalimantan Tengah bag Selatan
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat.
BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 - 4,0 meter di Laut Andaman, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Sumatera hingga selatan NTT, Perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam dapat menghubungi melalui : call center 021-6546318.
"Kami sudah memperingati masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berlaku sejak 8 Oktober," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, BMKG, Dedi Sucahyono, kepada ANTARA, Minggu.
Dedi mengatakan, peringatan dini juga dikeluarkan secara nasional oleh BMKG Pusat yang menginformasikan munculnya potensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kecang periode 8-11 Oktober 2016.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Bogor potensi angin kencang sudah terjadi sejak Sabtu (8/9) kemarin. Kecepatan angin diperkirakan berkisar antara 15-25 kilometer per jam.
"Kecepatan angin dapat diperkirakan dari daun yang tertiup, ranting yang bergerak dan dahan yang bergerak. Angin yang bertiup di wilayah Bogor diperkirakan berkecepatan 15 sampai dengan 25 KM/jam," katanya.
Menurut Dedi, saat ini sedang terjadi masa transisi menuju aktifnya Muson asia, kecematan angin bisa mencapai 25 knot atau sekitar 40 KM/jam.
Adanya angin kencang ini, manajemen Kebun Raya Bogor-LIPI menutup sementara operasional, untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
Petugas Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor Upun Punijar, menyebutkan, Kebun Raya ditutup sementara sampai angin kembali bertiup normal dan tidak membahayakan bagi pengunjung.
"Kami menutup sementara mulai hari Minggu ini, sampai angin normal kembali," katanya.
Menurut Upun, sejak Sabtu malam angin bertiup cukup kencang di dalam area Kebun Raya, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, dan beberapa dahan pohon patah. Kondisi tersebut berlangsung hingga Minggu.
Sementara itu, informasi dari masyarakat Minggu dini hari pukul 00.45 WIB sebuah pohon jenis mahoni berukuran besar tumbang akibat angin kencang. Sehingga membuat jalur Bocimi macet total selama beberapa saat.
Pukul 13.45 WIB BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. Diinformasikan potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat pada pukul 14.15 WIB di wilayah Sukabumi, Ciajur, Bogor, dan sekitarnya.
Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16.45 WIB.
Selain itu, BMKG Pusat juga mengeluarkan peringatan dini kondisi dinamika atmosfer terkini terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Indonesia pada periode tiga hari kedepan, antara lain :
- Lampung
- Banten
- Jabodetabek
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat bag Selatan
- Kalimantan Tengah bag Selatan
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat.
BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 - 4,0 meter di Laut Andaman, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Sumatera hingga selatan NTT, Perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam dapat menghubungi melalui : call center 021-6546318.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BMKG Memprediksi Wilayah Indonesia Hujan Lebat Turun pada 26-30 September
26 September 2016 10:55 WIB, 2016
BMKG Memprediksi Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara berpotensi Hujan Lebat
19 September 2016 13:08 WIB, 2016
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017