Ribuan Wisatawan Saksikan "Grebeg Suran Baturraden"
Minggu, 30 Oktober 2016 18:56 WIB
Banyumas, Antara Jateng - Ribuan wisatawan dari berbagai daerah menyaksikan pergelaran "Grebeg Suran Baturraden" dan lomba tenong di Kawasan Wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Festival Baturraden 2016 itu diawali dengan kirab yang diberangkatkan dari depan Rumah Makan Pringsewu, Jalan Raya Baturraden Barat, menuju lapangan dalam Lokawisata Baturraden, Minggu.
Prosesi kirab diawali dengan iring-iringan barisab pembawa "rontek" dari Pramuka Kwarcab Banyumas diikuti sarana "grebeg suran" berupa "ancak gunung" yang berisi hasil bumi beserta tumpeng tiga warna dan kambing kendit.
Selanjutnya, barisan Paguyuban Kerabat Mataraman serta barisan 12 desa penyangga wisata dan pelaku wisata menampilkan berbagai kreasi tenong (tempat makan terbuat bambu berbentuk bulat).
Tenong-tenong yang di dalamnya terdapat takir berisi nasi dan lauk itu dibawa oleh ratusan remaja putri.
Sesampainya di lapangan dalam Lokawisata Baturraden, tumpeng tiga warna itu selanjutnya dilarung di Kali Gumawang, sedangkan "ancak gunung" diperebutkan oleh wisatawan dan masyarakat sekitar.
Setelah prosesi larungan dilakukan ritual "suwukan" yang dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Budhi Setiawan dengan mengusap kepala anak kecil dan mendoakannya.
Tidak sedikit orang tua yang meminta anaknya "disuwuk" agar bisa menjadi anak yang berguna.
Warga Desa Rempoah Yanti mengaku senang anaknya "disuwuk" oleh Bupati Banyumas.
"Saya semula tidak tahu kalau ada 'suwukan'. Begitu ada informasi dari panitia, saya langsung ikut berebut agar anak saya 'disuwuk," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Achmad Husein mengaku bangga karena Grebeg Suran Baturraden 2016 lebih meriah dan tertib.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pembawa tenong dan peraga "grebeg suran".
"Inilah kebersamaan kita, sambil melestarikan tradisi yang hampir punah dan penampilan kreasi baru untuk tenong yang akan menjadikan wisata budaya Banyumas lebih maju," katanya.
Rangkaian kegiatan "Grebeg Suran Baturraden" diakhiri dengan penyembelihan kambing kendit (kambing hitam dengan bulu di bagian perut berwarna putih seperti menggunakan kendit, red.) di kompleks petilasan Baturraden.
Wisatawan asal Jakarta Teguh mengaku tidak menyangka jika ada kegiatan "Grebeg Suran Baturraden".
"Awalnya, saya dan keluarga hanya ingin menikmati keindahan alam Baturraden, tetapi ternyata ada 'grebeg suran'. Jadi, anak-anak bisa mengenal budaya yang ada di sini," katanya.
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Festival Baturraden 2016 itu diawali dengan kirab yang diberangkatkan dari depan Rumah Makan Pringsewu, Jalan Raya Baturraden Barat, menuju lapangan dalam Lokawisata Baturraden, Minggu.
Prosesi kirab diawali dengan iring-iringan barisab pembawa "rontek" dari Pramuka Kwarcab Banyumas diikuti sarana "grebeg suran" berupa "ancak gunung" yang berisi hasil bumi beserta tumpeng tiga warna dan kambing kendit.
Selanjutnya, barisan Paguyuban Kerabat Mataraman serta barisan 12 desa penyangga wisata dan pelaku wisata menampilkan berbagai kreasi tenong (tempat makan terbuat bambu berbentuk bulat).
Tenong-tenong yang di dalamnya terdapat takir berisi nasi dan lauk itu dibawa oleh ratusan remaja putri.
Sesampainya di lapangan dalam Lokawisata Baturraden, tumpeng tiga warna itu selanjutnya dilarung di Kali Gumawang, sedangkan "ancak gunung" diperebutkan oleh wisatawan dan masyarakat sekitar.
Setelah prosesi larungan dilakukan ritual "suwukan" yang dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Budhi Setiawan dengan mengusap kepala anak kecil dan mendoakannya.
Tidak sedikit orang tua yang meminta anaknya "disuwuk" agar bisa menjadi anak yang berguna.
Warga Desa Rempoah Yanti mengaku senang anaknya "disuwuk" oleh Bupati Banyumas.
"Saya semula tidak tahu kalau ada 'suwukan'. Begitu ada informasi dari panitia, saya langsung ikut berebut agar anak saya 'disuwuk," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Achmad Husein mengaku bangga karena Grebeg Suran Baturraden 2016 lebih meriah dan tertib.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pembawa tenong dan peraga "grebeg suran".
"Inilah kebersamaan kita, sambil melestarikan tradisi yang hampir punah dan penampilan kreasi baru untuk tenong yang akan menjadikan wisata budaya Banyumas lebih maju," katanya.
Rangkaian kegiatan "Grebeg Suran Baturraden" diakhiri dengan penyembelihan kambing kendit (kambing hitam dengan bulu di bagian perut berwarna putih seperti menggunakan kendit, red.) di kompleks petilasan Baturraden.
Wisatawan asal Jakarta Teguh mengaku tidak menyangka jika ada kegiatan "Grebeg Suran Baturraden".
"Awalnya, saya dan keluarga hanya ingin menikmati keindahan alam Baturraden, tetapi ternyata ada 'grebeg suran'. Jadi, anak-anak bisa mengenal budaya yang ada di sini," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016