Menteri Susi minta Interpol Berperan Berantas "Illegal Fishing"
Rabu, 9 November 2016 13:24 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Nusa Dua, Bali Antara Jateng - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Interpol turut berperan dalam memberantas aksi penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di Indonesia dan negara-negara lain.
"Sebaiknya Interpol mengambil peran yang penting dan dibutuhkan dalam hal ini (illegal fishing)," katanya di sela-sela Sidang Umum Interpol, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Rabu.
Pasalnya, memberantas praktik penangkapan ikan ilegal bukan hal yang mudah karena merupakan sebuah bisnis lintas negara dengan keuntungan yang sangat besar dan melibatkan pelaku dari berbagai negara.
"Satu kapal, kru-nya bisa dari berbagai negara," katanya.
Susi mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara termasuk Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, China dan Australia dalam menangani kasus penangkapan ikan ilegal di Indonesia.
Ia juga mengapresiasi sikap tegas Presiden Joko Widodo dalam memberantas praktik penangkapan ikan ilegal di Indonesia, sehingga pihak berwenang di Indonesia tidak ragu untuk memberikan sanksi berat bagi para pelanggar.
"Negara mana pun yang curi ikan (di perairan Indonesia), saya bantai," tegasnya.
Ia menambahkan dalam praktik penangkapan ikan ilegal kerap ditemui berbagai tindak pidana lainnya di antaranya penyelundupan narkoba, minuman keras dan rokok.
"Sebaiknya Interpol mengambil peran yang penting dan dibutuhkan dalam hal ini (illegal fishing)," katanya di sela-sela Sidang Umum Interpol, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Rabu.
Pasalnya, memberantas praktik penangkapan ikan ilegal bukan hal yang mudah karena merupakan sebuah bisnis lintas negara dengan keuntungan yang sangat besar dan melibatkan pelaku dari berbagai negara.
"Satu kapal, kru-nya bisa dari berbagai negara," katanya.
Susi mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara termasuk Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, China dan Australia dalam menangani kasus penangkapan ikan ilegal di Indonesia.
Ia juga mengapresiasi sikap tegas Presiden Joko Widodo dalam memberantas praktik penangkapan ikan ilegal di Indonesia, sehingga pihak berwenang di Indonesia tidak ragu untuk memberikan sanksi berat bagi para pelanggar.
"Negara mana pun yang curi ikan (di perairan Indonesia), saya bantai," tegasnya.
Ia menambahkan dalam praktik penangkapan ikan ilegal kerap ditemui berbagai tindak pidana lainnya di antaranya penyelundupan narkoba, minuman keras dan rokok.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Joko Widodo: Upaya pembebasan pilot Susi Air masih terus dilakukan
07 July 2023 13:44 WIB, 2023
RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang pastikan kebutuhan dokter tercukupi
09 February 2023 10:00 WIB, 2023
Pesawat Susi Air dibakar, nasib pilot dan penumpang belum diketahui
07 February 2023 14:20 WIB, 2023
Gandeng Alan dan Susi Susanti, Bank BTN pasarkan Tabungan BTN Bisnis
03 September 2022 21:53 WIB, 2022
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017