Jakarta, Antara Jateng - Status tim Persebaya 1927 ternyata batal disahkan pada Kongres PSSI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis meski sebelumnya sudah mendapatkan jaminan dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Tony Aprilani.

Masalah pengampunan untuk tim kebanggaan masyarakat Surabaya ini baru akan dibahas oleh kepengurusan induk organisasi sepak bola Indonesia yang baru terpilih pada Kongres Biasa 2016.

Tidak hanya Persebaya saja yang kasusnya belum terselesaikan di kongres yang dihadiri oleh perwakilan FIFA dan AFC yaitu Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi dan Lampung FC.

Belum tuntasnya kasus ini membuat perwakilan supoter fanatik Persebaya atau lebih dikenal Bonek yang kebetulan hadir dari lokasi kongres bereaksi. Bahkan, Presidium Bonek Andi Peci berteriak lantang karena tidak puas dengan keputusan.

"Ini pertimbangan kami hadir disini karena ada janji. Tapi apa kenyataannya. Mereka mengingkari janji. Akan dibawa sepak bola Indonesia?," kata Andi Peci dengan lantang.

Menurut dia, Exco PSSI sebelumnya telah menjanjikan jika Persebaya akan disahkan dan dipulihkan hak-haknya. Namun, kondisi tersebut itu bertolak belakang. Untuk itu pihaknya akan terus memperjuangkan.

"Kita tidak akan mundur. Kami akan terus perjuangkan. Kami akan bergerak," katanya dengan tegas.

Sementara itu, perwakilan manajemen Persebaya 1927 Kardi Suwito mengatakan pihaknya tidak puas dengan hasil kongres. Apalagi pihaknya telah diundang di kongres dengan status sebagai peninjau.

Seharusnya, kata dia, Persebaya duduk sebagai pemilik suara namun dengan nama yang berbeda yaitu Bhayangkara United. Untuk itu pihaknya juga akan meminta kejelasan kepada PSSI terkait hal tersebut.