BNPB Luncurkan Portal Kajian Risiko Bencana
Kamis, 10 November 2016 15:02 WIB
BNPB Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta Antara Jateng - Badan Nasional Penanggulangan Bencana meluncurkan portal kajian risiko bencana inaRISK yang dilengkapi dengan perangkat pengamatan pengurangan indeks risiko bencana di Indonesia.
"Semua pihak bisa menggunakan data pada portal ini sebagai rujukan bersama, sebagaimana Kementerian Agraria dan Tata Ruang menggunakannya untuk rencana tata ruang wilayah (RTRW)," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di kantornya, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan data risiko bencana harus diketahui oleh semua pihak baik pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Dengan begitu, semua pihak bisa melakukan upaya antisipasi sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Portal inaRISK, kata dia, dibangun dengan basis server GIS yang memungkinkan pengguna dapat memanfaatkannya di seluruh dunia dan mudah digunakan pengguna. Tolok ukur kemudahan penggunaan tersebut adalah pengguna tidak perlu memahami GIS saat menggali informasi yang dibutuhkan.
Menambahkan, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengatakan identifikasi risiko bencana merupakan langkah awal dari penanggulangan bencana. Dari data risiko bencana tersebut dapat disusun rencana penanggulangan bencana yang dapat diarusutamakan seiring rencana pembangunan nasional, provinsi, kabupaten dan kota.
Bahkan, kata dia, data risiko bencana menjadi langkah awal sistem peringatan dini yang sedang dikembangkan BNPB menjadi sistem peringatan dini multibencana. Menurut Wisnu, upaya membangun portal inaRISK itu memerlukan waktu tujuh tahun, dimulai dari pengumpulan data dan menyepakati metodologi yang digunakan.
Dia mengatakan pada 2009 masing-masing instansi masih menggunakan metode yang berbeda-beda dalam memetakan dan melakukan kajian risiko bencana.
Peluncuran inaRISK, kata dia, seiring dengan RPJMN 2015-2019 yang dicanangkan pemerintah. RPJMN itu menargetkan penurunan indeks risiko bencana sebesar 30 persen di 136 kabupaten/kota pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Strategi yang dilakukan adalah memperkuat kapastias penanggulangan bencana di daerah dan masyarakat, salah satunya lewat inaRISK.
"Semua pihak bisa menggunakan data pada portal ini sebagai rujukan bersama, sebagaimana Kementerian Agraria dan Tata Ruang menggunakannya untuk rencana tata ruang wilayah (RTRW)," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di kantornya, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan data risiko bencana harus diketahui oleh semua pihak baik pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Dengan begitu, semua pihak bisa melakukan upaya antisipasi sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Portal inaRISK, kata dia, dibangun dengan basis server GIS yang memungkinkan pengguna dapat memanfaatkannya di seluruh dunia dan mudah digunakan pengguna. Tolok ukur kemudahan penggunaan tersebut adalah pengguna tidak perlu memahami GIS saat menggali informasi yang dibutuhkan.
Menambahkan, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengatakan identifikasi risiko bencana merupakan langkah awal dari penanggulangan bencana. Dari data risiko bencana tersebut dapat disusun rencana penanggulangan bencana yang dapat diarusutamakan seiring rencana pembangunan nasional, provinsi, kabupaten dan kota.
Bahkan, kata dia, data risiko bencana menjadi langkah awal sistem peringatan dini yang sedang dikembangkan BNPB menjadi sistem peringatan dini multibencana. Menurut Wisnu, upaya membangun portal inaRISK itu memerlukan waktu tujuh tahun, dimulai dari pengumpulan data dan menyepakati metodologi yang digunakan.
Dia mengatakan pada 2009 masing-masing instansi masih menggunakan metode yang berbeda-beda dalam memetakan dan melakukan kajian risiko bencana.
Peluncuran inaRISK, kata dia, seiring dengan RPJMN 2015-2019 yang dicanangkan pemerintah. RPJMN itu menargetkan penurunan indeks risiko bencana sebesar 30 persen di 136 kabupaten/kota pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Strategi yang dilakukan adalah memperkuat kapastias penanggulangan bencana di daerah dan masyarakat, salah satunya lewat inaRISK.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
SLM luncurkan kapal Self-Propelled Barge "SLM Dionysos" tunjang pengangkutan batubara
01 February 2025 15:32 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017