GNPF MUI Bukan Bagian Dewan Pimpinan MUI
Rabu, 23 November 2016 6:52 WIB
MUI (ANTARA )
Jakarta, Antara Jateng - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI bukan merupakan bagian dari Dewan Pimpinan MUI.
"Terkait aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 yang antara lain dilakukan oleh GNPF MUI, maka MUI memandang perlu untuk menegaskan GNPF bukan merupakan bagian dari Dewan Pimpinan MUI dan tidak ada hubungan struktural formal apapun," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Sholahuddin Al-Aiyub ketika menyampaikan taushiyah kebangsaan di Jakarta, Selasa.
MUI juga meminta apabila ada kelompok masyarakat yang tetap akan melakukan aksi demo pada 2 Desember 2016 agar tidak menggunakan logo dan simbol MUI.
Sholahuddin mengingatkan agar para peserta unjuk rasa tetap fokus pada tema penegakan hukum kasus penistaan agama serta tidak menyimpang untuk tujuan lainnya yang tidak sesuai dengan semangat menjaga kebhinnekaan dan keutuhan Indonesia.
"MUI mengimbau agar demonstrasi dilakukan dengan sopan, tertib, damai, akhlaqul karimah, serta mematuhi peraturan yang berlaku. MUI juga mengimbau kepada pihak Kepolisian dan aparat keamanan lainnya agar tetap mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, profesional, dan proporsional serta menghindari penggunaan kekerasan," kata dia.
Kepada masyarakat, MUI mengajak agar dalam memperjuangkan aspirasi dilakukan melalui saluran demokrasi, seperti lobi, perundingan, musyawarah, serta pers dan media komunikasi lain karena hal tersebut dinilai lebih efektif dan memberikan citra positif bagi pendidikan demokrasi di Indonesia.
Sebelumnya GNPF MUI mengumumkan rencana menggelar unjuk rasa pada 2 Desember 2016 untuk menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara itu.
"Karena Ahok tidak ditahan, maka GNPF MUI menggelar aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 dengan tema Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri," kata juru bicara Front Pembela Islam yang juga aktivis GNPF, Munarman.
Kendati demikian, GNPF MUI berjanji aksi massa 2 Desember akan berlangsung damai. Dalam aksi 2 Desember, GNPF MUI akan menggelar ibadah shalat Jumat, shalawat, dan istighosah di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Kegiatannya adalah shalat Jumat bersama di mana posisi imam di Bundaran HI," katanya.
"Terkait aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 yang antara lain dilakukan oleh GNPF MUI, maka MUI memandang perlu untuk menegaskan GNPF bukan merupakan bagian dari Dewan Pimpinan MUI dan tidak ada hubungan struktural formal apapun," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Sholahuddin Al-Aiyub ketika menyampaikan taushiyah kebangsaan di Jakarta, Selasa.
MUI juga meminta apabila ada kelompok masyarakat yang tetap akan melakukan aksi demo pada 2 Desember 2016 agar tidak menggunakan logo dan simbol MUI.
Sholahuddin mengingatkan agar para peserta unjuk rasa tetap fokus pada tema penegakan hukum kasus penistaan agama serta tidak menyimpang untuk tujuan lainnya yang tidak sesuai dengan semangat menjaga kebhinnekaan dan keutuhan Indonesia.
"MUI mengimbau agar demonstrasi dilakukan dengan sopan, tertib, damai, akhlaqul karimah, serta mematuhi peraturan yang berlaku. MUI juga mengimbau kepada pihak Kepolisian dan aparat keamanan lainnya agar tetap mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, profesional, dan proporsional serta menghindari penggunaan kekerasan," kata dia.
Kepada masyarakat, MUI mengajak agar dalam memperjuangkan aspirasi dilakukan melalui saluran demokrasi, seperti lobi, perundingan, musyawarah, serta pers dan media komunikasi lain karena hal tersebut dinilai lebih efektif dan memberikan citra positif bagi pendidikan demokrasi di Indonesia.
Sebelumnya GNPF MUI mengumumkan rencana menggelar unjuk rasa pada 2 Desember 2016 untuk menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara itu.
"Karena Ahok tidak ditahan, maka GNPF MUI menggelar aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 dengan tema Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri," kata juru bicara Front Pembela Islam yang juga aktivis GNPF, Munarman.
Kendati demikian, GNPF MUI berjanji aksi massa 2 Desember akan berlangsung damai. Dalam aksi 2 Desember, GNPF MUI akan menggelar ibadah shalat Jumat, shalawat, dan istighosah di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia.
"Kegiatannya adalah shalat Jumat bersama di mana posisi imam di Bundaran HI," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017