Kudus, Antara Jateng - Sebanyak 10.932,28 hektare tanaman padi petani yang tersebar di enam kabupaten di wilayah eks-Keresidenan Pati, Jawa Tengah, diasuransikan melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Keenam kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Jepara, Demak, Blora, Grobogan, Pati dan Kudus dengan luar lahan sawah yang ikut program AUTP bervariasi," kata Kepala Kantor Pembantu PT Jasindo Kudus Aldo Aldustur di Kudus, Kamis.

Dari keenam kabupaten tersebut, katanya, paling banyak dari Kabupaten Demak mencapai 3.661,13 hektare tanaman padi yang ikut dalam program asuransi usaha tani padi, disusul Kabupaten Jepara seluas 2.450,13 hektare.

Sementara kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Kudus seluas 1.553,98 hektare, Kabupaten Grobogan seluas 1.394,25 hektare, Kabupaten Blora seluas 1.199,42 hektare, dan Kabupaten Pati seluas 673,37 hektare.

Untuk meningkatkan jumlah peserta yang memanfaatkan program AUTP, PT Jasindo Kudus gencar menyosialisasikan program tersebut kepada petani di sejumlah kabupaten.

Menurut dia, masih ada petani yang belum memahami program tersebut, sehingga perlu diberikan pemahaman.

"Jika belum mengetahui, tentunya kurang tertarik. Akan tetapi, ketika mengetahui dan memang ada petani yang mendapatkan manfaat dari program tersebut biasanya tertarik mendaftar," ujarnya.

Hingga kini, lanjut dia, sudah banyak petani yang mengajukan klaim akibat lahan tanaman padinya terserang hama maupun terdampak bencana alam, seperti banjir.

Beberapa waktu lalu, petani di Kabupaten Demak juga mendapatkan manfaat karena lahannya diserang hama dengan mengalami kerusakan hingga persentase tertentu.

"Petani dari Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kudus, juga baru saja mengajukan klaim karena lahan tanaman padi mereka diserang hama tikus serta banjir," ujarnya.

Luas areal yang diajukan mendapatkan klaim asuransi sekitar 30-an hektare dengan nilai tebusan sekitar Rp200-an juta.