Tips Greenpeace Cegah Kebakaran Hutan
Jumat, 16 Desember 2016 10:23 WIB
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Yuyun Indradi memaparkan ringkasan Laporan Greenpeace Internasional tentang Kejahatan Perdagangan: Biaya Kemanusiaan dan Lingkungan di Rantai Pasok IOI di Jakarta, Selasa (27/9/2016). Greenpeace Internasional
Jakarta Antara Jateng - Lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan Greenpeace menyatakan transparansi data merupakan salah satu upaya yang jitu guna mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan pada masa mendatang di Indonesia.
"Transparansi data adalah salah satu cara untuk mencegah kebakaran hutan terjadi atau meluas," kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Yuyun Indradi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut karena melalui adanya transparansi data, maka berbagai pihak dapat mengetahui lokasi titik api secara jelas di suatu tempat yang lahannya terbakar.
Selain itu, ujar dia, transparansi juga membuat berbagai pihak mengetahui siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kebakaran di lokasi tertentu tersebut.
Greenpeace mengingatkan bahwa kebakaran dan bencana asap di penghujung tahun lalu dinilai sebagai tindakan kriminal lingkungan hidup terbesar pada abad ke-21.
Berdasarkan data Bank Dunia, kebakaran hutan tahun 2015 menimbulkan kerugian ekonomi lebih dari 16 miliar dolar AS, dan kerugian lingkungan terkait hilangnya keanekaragaman hayati sekitar 295 juta dolar.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya untuk mencegah kebakaran hebat terjadi kembali, Greenpeace meluncurkan Kampanye Hutan Tanpa Api dengan membentuk Tim Cegah Api yang berisi relawan dari berbagai daerah.
Tim ini terlebih dahulu menjalani latihan-latihan sejak pertengahan 2016. Mereka dilatih secara khusus untuk mendeteksi titik api dan memadamkannya.
Bentuk pelatihan lainnya meliputi investigasi potensi kebakaran, edukasi pencegahan kebakaran, pengawasan pengelolaan lahan gambut, hingga pelatihan negosiasi dengan perusahaan dan pemerintah. Deteksi titik panas dilakukan melalui situs Kepo Hutan Greenpeace.
Kampanye Hutan Tanpa Api dan Tim Cegah Api Greenpeace akan terus berusaha mendorong perlindungan hutan dan gambut yang lebih kuat, mendorong transparansi data dan informasi kehutanan serta tata kelola hutan yang lebih baik. Harapan kita adalah tidak ada lagi kebakaran, hutan dan gambut terlindungi serta memberi manfaat lebih besar bagi kehidupan.
Sebelumnnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah meluncurkan portal geospasial teranyar yang berfungsi sebagai basis data mengenai hutan dan sumber daya alam lain yang dimiliki Indonesia.
Portal geospasial ini menggunakan platform analisis berbasis lokasi (ArccGIS) yang dikembangkan oleh penyedia teknologi pemetaan, ESRI. Platform ini mengintegrasikan data kehutanan dan lingkungan hidup yang disediakan oleh berbagai lembaga pemerintahan.
Pengguna akan mendapatkan data mengenai wilayah pemanfaatan hutan, batas-batas daerah aliran sungai (DAS), wilayah dan luas hutan serta lahan untuk keperluan rehabilitasi, lokasi unit pengelolaan hutan, dan data-data lainnya.
"Transparansi data adalah salah satu cara untuk mencegah kebakaran hutan terjadi atau meluas," kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Yuyun Indradi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut karena melalui adanya transparansi data, maka berbagai pihak dapat mengetahui lokasi titik api secara jelas di suatu tempat yang lahannya terbakar.
Selain itu, ujar dia, transparansi juga membuat berbagai pihak mengetahui siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kebakaran di lokasi tertentu tersebut.
Greenpeace mengingatkan bahwa kebakaran dan bencana asap di penghujung tahun lalu dinilai sebagai tindakan kriminal lingkungan hidup terbesar pada abad ke-21.
Berdasarkan data Bank Dunia, kebakaran hutan tahun 2015 menimbulkan kerugian ekonomi lebih dari 16 miliar dolar AS, dan kerugian lingkungan terkait hilangnya keanekaragaman hayati sekitar 295 juta dolar.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya untuk mencegah kebakaran hebat terjadi kembali, Greenpeace meluncurkan Kampanye Hutan Tanpa Api dengan membentuk Tim Cegah Api yang berisi relawan dari berbagai daerah.
Tim ini terlebih dahulu menjalani latihan-latihan sejak pertengahan 2016. Mereka dilatih secara khusus untuk mendeteksi titik api dan memadamkannya.
Bentuk pelatihan lainnya meliputi investigasi potensi kebakaran, edukasi pencegahan kebakaran, pengawasan pengelolaan lahan gambut, hingga pelatihan negosiasi dengan perusahaan dan pemerintah. Deteksi titik panas dilakukan melalui situs Kepo Hutan Greenpeace.
Kampanye Hutan Tanpa Api dan Tim Cegah Api Greenpeace akan terus berusaha mendorong perlindungan hutan dan gambut yang lebih kuat, mendorong transparansi data dan informasi kehutanan serta tata kelola hutan yang lebih baik. Harapan kita adalah tidak ada lagi kebakaran, hutan dan gambut terlindungi serta memberi manfaat lebih besar bagi kehidupan.
Sebelumnnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah meluncurkan portal geospasial teranyar yang berfungsi sebagai basis data mengenai hutan dan sumber daya alam lain yang dimiliki Indonesia.
Portal geospasial ini menggunakan platform analisis berbasis lokasi (ArccGIS) yang dikembangkan oleh penyedia teknologi pemetaan, ESRI. Platform ini mengintegrasikan data kehutanan dan lingkungan hidup yang disediakan oleh berbagai lembaga pemerintahan.
Pengguna akan mendapatkan data mengenai wilayah pemanfaatan hutan, batas-batas daerah aliran sungai (DAS), wilayah dan luas hutan serta lahan untuk keperluan rehabilitasi, lokasi unit pengelolaan hutan, dan data-data lainnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Greenpeace Minta Pemerintah Serius Melindungi dan Merestorasi Hutan
05 December 2015 10:01 WIB, 2015
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017