Wall Street Berakhir Naik di Tengah Pernyataan Yellen
Selasa, 20 Desember 2016 7:28 WIB
Seorang pialang melakukan trading di Bursa Saham New York (NYSE) setelah diumumkannya kenaikan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat di New York, Rabu (14/12/2016). (REUTERS/Lucas Jackson)
New York, Antara Jateng - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah bergerak di kisaran ketat, karena investor mempertimbangkan pidato Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,65 poin atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 19.883,06 poin. Indeks S&P 500 bertambah 4,46 poin atau 0,20 persen menjadi berakhir di 2.262,53 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 20,28 poin atau 0,37 persen menjadi 5.457,44 poin.
Yellen mengatakan di University of Baltimore pada Senin bahwa AS memiliki pasar pekerjaan terkuat di hampir satu dekade terakhir, dan ada indikasi pertumbuhan upah meningkat, menurut CNBC.
Pekan lalu, bank sentral AS memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund menjadi 0,50-0,75 persen.
The Fed juga merilis proyeksi ekonomi yang diperbarui, yang menunjukkan bahwa bank sentral memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada tahun depan, sementara dalam proyeksinya pada September, para pejabat the Fed memperkirakan hanya dua kenaikan suku bunga pada 2017.
Di sisi ekonomi, Indeks Aktivitas Bisnis Sektor Jasa AS disesuaikan dengan pengaruh musiman, dari Markit tercatat 53,4 pada Desember, turun sedikit dari 54,6 pada November, namun tanpa perubahan di atas 50,0 untuk bulan kesepuluh berturut-turut.
Di luar negeri, ekuitas Eropa ditutup bervariasi pada Senin, dengan Indeks DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt naik 0,20 persen, sedangkan indeks CAC 40 di Prancis merosot 0,22 persen.
Di pasar Asia, saham Tokyo turun tipis pada Senin dengan indeks Nikkei merosot untuk pertama kalinya dalam 10 hari perdagangan. Indeks Nikkei-225 turun 0,05 persen menjadi 19.391,60.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,65 poin atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 19.883,06 poin. Indeks S&P 500 bertambah 4,46 poin atau 0,20 persen menjadi berakhir di 2.262,53 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 20,28 poin atau 0,37 persen menjadi 5.457,44 poin.
Yellen mengatakan di University of Baltimore pada Senin bahwa AS memiliki pasar pekerjaan terkuat di hampir satu dekade terakhir, dan ada indikasi pertumbuhan upah meningkat, menurut CNBC.
Pekan lalu, bank sentral AS memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund menjadi 0,50-0,75 persen.
The Fed juga merilis proyeksi ekonomi yang diperbarui, yang menunjukkan bahwa bank sentral memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada tahun depan, sementara dalam proyeksinya pada September, para pejabat the Fed memperkirakan hanya dua kenaikan suku bunga pada 2017.
Di sisi ekonomi, Indeks Aktivitas Bisnis Sektor Jasa AS disesuaikan dengan pengaruh musiman, dari Markit tercatat 53,4 pada Desember, turun sedikit dari 54,6 pada November, namun tanpa perubahan di atas 50,0 untuk bulan kesepuluh berturut-turut.
Di luar negeri, ekuitas Eropa ditutup bervariasi pada Senin, dengan Indeks DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt naik 0,20 persen, sedangkan indeks CAC 40 di Prancis merosot 0,22 persen.
Di pasar Asia, saham Tokyo turun tipis pada Senin dengan indeks Nikkei merosot untuk pertama kalinya dalam 10 hari perdagangan. Indeks Nikkei-225 turun 0,05 persen menjadi 19.391,60.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kawasan Ngarsopuro jadi street art, Gibran targetkan selesai akhir tahun
12 October 2022 6:54 WIB, 2022
Wall Street jatuh, Dow anjlok lebih 700 poin karena kekhawatiran COVID-19
27 June 2020 9:54 WIB, 2020