Masa Inkubasi Telur Dinosaurus sama dengan Inkubasi Telur Burung
Kamis, 5 Januari 2017 11:00 WIB
Seorang seniman melukis dinosaurus karnivora Murusraptor barrosaensis ditemukan dalam penggalian di Argentina, yang hidup 80 juta tahun lalu selama Periode Cretaceous, dengan tinggi sekitar 6,5 meter di sekitar Patagonia, meskipun fosil satu familiny
Jakarta Antara Jateng - Beberapa telur dinosaurus perlu enam bulan sebelum menetas, lebih lama dari perkiraan para ilmuwan sebelumnya, tulis laman The Verge.
Para ilmuwan meyakini telur dinosaurus memiliki masa inkubasi yang sama seperti telur burung, 11 hingga 85 hari. Teori ini berasal dari pendapat bahwa burung adalah turunan dinosaurus yang masih hidup sehingga burung diyakini mewarisinya dari pendahulunya, dinosaurus.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Proceeding of the National Academy of Sciences, ilmuwan menguji teori itu dengan menganalisis gigi dari dua embrio dinosaurus yang belum menetas.
Satu embrio berasal dari dinosaurus seukuruan domba yang ditemukan di Mongolia, bernama Protoceratops. Satu lagi embrio Hypacrosaurus, dinosaurus moncong bebek yang ditemukan di Kanada.
Analisis pertumbuhan gigi kedua embrio menunjukkan Protoceratops butuh hampir tiga bulan untuk meneas, sementara Hypacrosaurus enam bulan.
Beberapa dinosaurus berukuran lebih besar dari Hypacrosaurus sehingga masa inkubasinya lebih lama.
Masa inkubasi telur yang lama berisiko bagi telur maupun dinosaurus. Dinosaurus yang harus memelihara telur selama itu, akan kesulitan berpindah tempat.
Mereka mungkin tinggal di suatu lokasi untuk waktu yang lama namun berisiko telur dimakan predator.
Telur juga rentan terhadap peristiwa alam, seperti banjir dan kemarau panjang.
Ketika asteroid menghantam bumi 65 juta tahun lalu yang menimbulkan perubaham iklim yang sangat cepat dan kepunahan massal, dinosaurus tidak bereproduksi secepat binatang lainnya.
Masa inkubasi yang lama mungkin turut menyumbang bagi kepunahan dinosaurus. Saat ini, ilmuwan akan meneliti apakah inkubasi lama juga berlaku pada tipe dinosaurus lainnya.
Para ilmuwan meyakini telur dinosaurus memiliki masa inkubasi yang sama seperti telur burung, 11 hingga 85 hari. Teori ini berasal dari pendapat bahwa burung adalah turunan dinosaurus yang masih hidup sehingga burung diyakini mewarisinya dari pendahulunya, dinosaurus.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Proceeding of the National Academy of Sciences, ilmuwan menguji teori itu dengan menganalisis gigi dari dua embrio dinosaurus yang belum menetas.
Satu embrio berasal dari dinosaurus seukuruan domba yang ditemukan di Mongolia, bernama Protoceratops. Satu lagi embrio Hypacrosaurus, dinosaurus moncong bebek yang ditemukan di Kanada.
Analisis pertumbuhan gigi kedua embrio menunjukkan Protoceratops butuh hampir tiga bulan untuk meneas, sementara Hypacrosaurus enam bulan.
Beberapa dinosaurus berukuran lebih besar dari Hypacrosaurus sehingga masa inkubasinya lebih lama.
Masa inkubasi telur yang lama berisiko bagi telur maupun dinosaurus. Dinosaurus yang harus memelihara telur selama itu, akan kesulitan berpindah tempat.
Mereka mungkin tinggal di suatu lokasi untuk waktu yang lama namun berisiko telur dimakan predator.
Telur juga rentan terhadap peristiwa alam, seperti banjir dan kemarau panjang.
Ketika asteroid menghantam bumi 65 juta tahun lalu yang menimbulkan perubaham iklim yang sangat cepat dan kepunahan massal, dinosaurus tidak bereproduksi secepat binatang lainnya.
Masa inkubasi yang lama mungkin turut menyumbang bagi kepunahan dinosaurus. Saat ini, ilmuwan akan meneliti apakah inkubasi lama juga berlaku pada tipe dinosaurus lainnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Menkop : Pemerintah tingkatkan jumlah wirausahawan melalui program inkubasi
14 June 2023 21:49 WIB, 2023
Pengidap varian Delta tak butuh karantina lama, tapi harus lebih sering tes
29 June 2021 10:58 WIB, 2021
Balitbang Kota Magelang gelar pelatihan inkubasi bisnis dan teknologi
08 August 2019 18:01 WIB, 2019