Dokter Korea Selatan Temukan Metode baru Deteksi Kanker
Rabu, 11 Januari 2017 12:14 WIB
ilustrasi - David Bowie tampil dalam konser di Wina, Austria, dalam arsip foto tanggal 4 Februari 1996. Bowie meninggal setelah 18 bulan menderita kanker, menurut akun Twitter resmi miliknya, Selasa (11/1). (REUTERS/Leonhard Foeger/Files)
Seoul Antara Jateng - Sekelompok dokter di Korea Selatan berhasil menemukan sebuah metode untuk mendeteksi sel-sel kanker, yakni melalui sampel darah.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Biomaterials itu bisa bermanfaat untuk berbagai aplikasi klinis praktis dalam diagnosis dan pengobatan kanker.
Dalam sebuah penelitian tim yang dipimpin Cho Young-koo dari Pusat Kanker Nasional Korea Selatan mendeteksi dan mengisolasi sel-sel tumor yang beredar (CTC) dalam sampel darah dari pasien kanker payudara stadium awal.
CTC telah diakui sebagai penanda untuk diagnosis dan indikasi beberapa kanker. Namun, pemantauan CTC saat ini hanya tersedia untuk pasien stadium lanjut ketimbang kanker tahap awal.
Para peneliti lalu mengembangkan metode menggunakan kawat nano magnetik untuk membantu isolasi yang efisien dan mendeteksi CTC dalam darah pasien, terutama mereka dengan kanker stadium awal, kata lembaga tersebut.
"Deteksi CTC akan sangat membantu tidak hanya diagnosis dini kanker tetapi juga dalam perawatan kanker. Teknologi ini hanya memerlukan darah dari pasien yang tidak biopsi," ujar Young-koo seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Biomaterials itu bisa bermanfaat untuk berbagai aplikasi klinis praktis dalam diagnosis dan pengobatan kanker.
Dalam sebuah penelitian tim yang dipimpin Cho Young-koo dari Pusat Kanker Nasional Korea Selatan mendeteksi dan mengisolasi sel-sel tumor yang beredar (CTC) dalam sampel darah dari pasien kanker payudara stadium awal.
CTC telah diakui sebagai penanda untuk diagnosis dan indikasi beberapa kanker. Namun, pemantauan CTC saat ini hanya tersedia untuk pasien stadium lanjut ketimbang kanker tahap awal.
Para peneliti lalu mengembangkan metode menggunakan kawat nano magnetik untuk membantu isolasi yang efisien dan mendeteksi CTC dalam darah pasien, terutama mereka dengan kanker stadium awal, kata lembaga tersebut.
"Deteksi CTC akan sangat membantu tidak hanya diagnosis dini kanker tetapi juga dalam perawatan kanker. Teknologi ini hanya memerlukan darah dari pasien yang tidak biopsi," ujar Young-koo seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Perkuat jaringan di Korea Selatan, BRI rayakan HUT ke-79 RI bersama diaspora
28 August 2024 15:56 WIB