Temanggung, Antara Jateng - Permintaan "barecore" dari Tiongkok dan Taiwan di Temanggung, Jawa Tengah, akhir-akhir ini terus turun, kata Kepala Humas perusahaan kayu lapis CV Cipta Usaha Temanggung, Purwogiri.

Purwogiri di Temanggung, Rabu, mengatakan turunnya volume ekspor barecore mulai dirasakan sejak pertengahan 2015. Kondisi tersebut lebih diperparah dengan turunnya harga barecore.

Barecore adalah potongan kayu yang disusun dalam bentuk papan, yang merupakan bahan setengah jadi untuk produk furnitur.

Ia menyebutkan volume ekspor barecore ke dua negara tersebut turun sekitar 20 hingga 30 persen dari tahun 2015. Pada tahun-tahun sebelumnya hingga pertengahan 2015 ekspor ke Tiongkok dan Taiwan mencapai 60 kontainer per bulan. Setiap kontainer berisi 1.500 lembar barecore.

"Saat ini ekspor kami ke Tiongkok dan Taiwan sekitar hanya 40 hingga 50 kontainer per bulan," katanya.

Sebelum 2015, katanya harga barecore dari Temanggung pernah mencapai Rp310 ribu per lembar, kemudian pada 2015 harga tertinggi hanya Rp280 ribu per lembar.

Ia menuturkan harga barecore terus turun, pada awal 2017 harga barecore hanya Rp260 ribu per lembar.

"Menjelang Imlek, di Taiwan dan China merupakan hari rayanya mereka sehingga pembelian barecore berkurang cukup besar," katanya.

Menurut dia berkurangnya pembelian barecore dari sejumlah perusahaan di Tiongkok lantaran adanya kebijakan desentralisasi sistem pengolahan limbah dari Pemerintah Tiongkok sehingga banyak pabrik mulai mengurangi pembelian karena sedang membangun sistem pembuangan limbah sesuai aturan baru.