Jelajahi "Tracking Mangrove" di Puri Maerokoco
Rabu, 25 Januari 2017 14:25 WIB
Pengunjung "Tracking Mangrove" di Puri Maerokoco. Foto: ANTARAJATENG.COM.
Semarang, ANTARA JATENG - Taman Wisata Budaya Puri Maerokoco menambah wahana baru yaitu "tracking mangrove" atau menjelajahi hutan mangrove untuk menambah jumlah pengunjung baik dari dalam maupun luar kota.
Direktur PT PRPP Jateng, Titah Listiorini, di Semarang, Rabu, mengatakan, "tracking mangrove" merupakan salah satu program dalam mengembangkan Puri Maerokoco agar lebih baik lagi.
Menurut dia "tracking mangrove" adalah lintasan di sekitar mangrove, tetapi saat ini ditujukan pada miniatur sekitar Pulau Jawa dan Mandalika.
"Wahana ini dibuat dari bambu dengan panjang 135 meter dan di sekitarnya sengaja dibuat kafe terapung yang dibuka setiap hari," katanya.
Mangrove di Puri Maerokoco, lanjutnya, sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008 yang fungsinya untuk mengurangi abrasi. Selanjutnya, mangrove ini dikembangkan menjadi wahana "tracking mangrove", tujuannya untuk menjawab rasa ingin tahu para pengunjung mengenai mangrove.
Titah mengatakan "tracking mangrove" tersebut dikerjakan mulai pertengahan November hingga 24 Desember 2016. Selanjutnya, mulai dioperasikan hingga saat ini.
Dia mengatakan, tidak ada pengelolaan khusus yang dilakukan pada wahana baru setiap harinya. Meski demikian, pihak manajemen PRPP tetap berupaya memperhatikan keselamatan para pengunjung.
Salah satu hal yang dilakukan adalah memperbanyak keberadaan tanda peringatan di area "tracking mangrove" dan memberikan tulisan peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Dengan adanya wahana baru ini diharapkan semakin banyak pengunjung yang datang ke Puri Maerokoco," katanya.
Bahkan, dia optimistis untuk tahun ini jumlah pengunjung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Titah mengatakan, untuk target jumlah pengunjung tahun ini sebanyak 200.000 pengunjung.
Angka ini meningkat dibandingkan realisasi jumlah pengunjung tahun 2016 sebanyak 131.000 pengunjung.
Dia mengatakan, salah satu upaya promosi yang dilakukan untuk mengenalkan Puri Maerokoco ini kepada masyarakat luas adalah dengan memanfaatkan media sosial.
Titah mengatakan saat ini media sosial banyak diakses oleh masyarakat mulai usia anak hingga dewasa. Diharapkan langkah promosi tersebut efektif untuk mendatangkan semakin banyak pengunjung.
Dia mengatakan meski mulai banyak pengunjung yang datang, untuk harga tiket masuk ke Puri Maerokoco tetap sama yaitu Rp7.000 di hari biasa dan Rp8.000 untuk hari Minggu serta hari libur.
Direktur PT PRPP Jateng, Titah Listiorini, di Semarang, Rabu, mengatakan, "tracking mangrove" merupakan salah satu program dalam mengembangkan Puri Maerokoco agar lebih baik lagi.
Menurut dia "tracking mangrove" adalah lintasan di sekitar mangrove, tetapi saat ini ditujukan pada miniatur sekitar Pulau Jawa dan Mandalika.
"Wahana ini dibuat dari bambu dengan panjang 135 meter dan di sekitarnya sengaja dibuat kafe terapung yang dibuka setiap hari," katanya.
Mangrove di Puri Maerokoco, lanjutnya, sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008 yang fungsinya untuk mengurangi abrasi. Selanjutnya, mangrove ini dikembangkan menjadi wahana "tracking mangrove", tujuannya untuk menjawab rasa ingin tahu para pengunjung mengenai mangrove.
Titah mengatakan "tracking mangrove" tersebut dikerjakan mulai pertengahan November hingga 24 Desember 2016. Selanjutnya, mulai dioperasikan hingga saat ini.
Dia mengatakan, tidak ada pengelolaan khusus yang dilakukan pada wahana baru setiap harinya. Meski demikian, pihak manajemen PRPP tetap berupaya memperhatikan keselamatan para pengunjung.
Salah satu hal yang dilakukan adalah memperbanyak keberadaan tanda peringatan di area "tracking mangrove" dan memberikan tulisan peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Dengan adanya wahana baru ini diharapkan semakin banyak pengunjung yang datang ke Puri Maerokoco," katanya.
Bahkan, dia optimistis untuk tahun ini jumlah pengunjung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Titah mengatakan, untuk target jumlah pengunjung tahun ini sebanyak 200.000 pengunjung.
Angka ini meningkat dibandingkan realisasi jumlah pengunjung tahun 2016 sebanyak 131.000 pengunjung.
Dia mengatakan, salah satu upaya promosi yang dilakukan untuk mengenalkan Puri Maerokoco ini kepada masyarakat luas adalah dengan memanfaatkan media sosial.
Titah mengatakan saat ini media sosial banyak diakses oleh masyarakat mulai usia anak hingga dewasa. Diharapkan langkah promosi tersebut efektif untuk mendatangkan semakin banyak pengunjung.
Dia mengatakan meski mulai banyak pengunjung yang datang, untuk harga tiket masuk ke Puri Maerokoco tetap sama yaitu Rp7.000 di hari biasa dan Rp8.000 untuk hari Minggu serta hari libur.
Pewarta : Hana Septiana & Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016