Kemenpar Nobatkan Banyuwangi sebagai Kota Terbaik Penyelenggara Festival
Sabtu, 4 Februari 2017 16:14 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya ( ANTARA FOTO/Akso/agr/kye/15)
Banyuwangi, ANTARA JATENG - Kementerian Pariwisata menobatkan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sebagai Kota Terbaik Penyelenggara Festival atau "The Best Festival City" di Indonesia.
Keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi yang diterima di Banyuwangi, Sabtu, menyebutkan penobatan itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran Banyuwangi Festival 2017 di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (3/2) sore.
"Melihat dari berbagai festival yang ada di Indonesia, Banyuwangi saya nobatkan sebagai The Best Festival City, atau kota terbaik penyelenggara festival. Banyuwangi peringkat pertama," kata Arief Yahya saat memberikan sambutan.
Penilaian itu disampaikan, katanya, setelah Banyuwangi secara rutin sejak 2012 menggelar Banyuwangi Festival yang telah terjadwal sejak awal tahun. Penyelenggaraannya pun dinilai terus mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas.
Tahun 2017 ini, kata Arief lagi, Banyuwangi menggelar 72 kegiatan dalam rangkaian Banyuwangi Festival.
Menurut Arief dengan atraksi wisata seperti Banyuwangi Festival, ada dua hal yang didapat, yakni nilai budaya dan nilai bisnis. Nilai budaya berkaitan dengan tingkat kebahagiaan, sedangkan nilai komersial merupakan keuntungan secara ekonomi bagi rakyat Banyuwangi.
Arief memberikan gambaran, dengan adanya Banyuwangi Festival, kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah berjuluk "The Sunrise van Java" itu mencapai 80.000 orang, sedangkan wisatawan Nusantara sebanyak 3,2 juta orang.
Ia menjelaskan setiap satu wisatawan asing datang, rata-rata membelanjakan uang sebanyak 500 dolar AS, sehingga apabila dikalkulasikan uang yang dikeluarkan oleh wisatawan asing bisa mencapai sekitar Rp500 miliar.
"Sedangkan wisatawan Nusantara, ambil rata-rata Rp1 juta yang dibelanjakan. Jadi dari wisatawan Nusantara bisa mencapai Rp1 triliun. Jadi ada uang Rp1,5 triliun yang berputar di Banyuwangi dari pariwisata," kata Arief menjelaskan.
Jadi menurut Arief, strategi Banyuwangi sangat tepat untuk meggelar Banyuwangi Festival yang tahun ini mencapai 72 kegiatan, sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan.
Selain itu, Arief juga mendorong Banyuwangi ke depan agar mengembangkan wisata bahari, khususnya pengembangan marina. Menurut dia, kapal-kapal yacht dapat mendatangkan pendapatan yang besar bagi Banyuwangi.
"Jika dalam setahun ada 1.000 yacht bisa berlabuh di Banyuwangi, kita bisa mendapatkan setidaknya Rp1 triliun dari spending mereka," kata Arief lagi.
Pada Banyuwangi Festival tahun ini, Pemkab Banyuwangi juga menggelar Banyuwangi Sail Yacht Festival pada 15 September 2017.
Keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi yang diterima di Banyuwangi, Sabtu, menyebutkan penobatan itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran Banyuwangi Festival 2017 di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (3/2) sore.
"Melihat dari berbagai festival yang ada di Indonesia, Banyuwangi saya nobatkan sebagai The Best Festival City, atau kota terbaik penyelenggara festival. Banyuwangi peringkat pertama," kata Arief Yahya saat memberikan sambutan.
Penilaian itu disampaikan, katanya, setelah Banyuwangi secara rutin sejak 2012 menggelar Banyuwangi Festival yang telah terjadwal sejak awal tahun. Penyelenggaraannya pun dinilai terus mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas.
Tahun 2017 ini, kata Arief lagi, Banyuwangi menggelar 72 kegiatan dalam rangkaian Banyuwangi Festival.
Menurut Arief dengan atraksi wisata seperti Banyuwangi Festival, ada dua hal yang didapat, yakni nilai budaya dan nilai bisnis. Nilai budaya berkaitan dengan tingkat kebahagiaan, sedangkan nilai komersial merupakan keuntungan secara ekonomi bagi rakyat Banyuwangi.
Arief memberikan gambaran, dengan adanya Banyuwangi Festival, kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah berjuluk "The Sunrise van Java" itu mencapai 80.000 orang, sedangkan wisatawan Nusantara sebanyak 3,2 juta orang.
Ia menjelaskan setiap satu wisatawan asing datang, rata-rata membelanjakan uang sebanyak 500 dolar AS, sehingga apabila dikalkulasikan uang yang dikeluarkan oleh wisatawan asing bisa mencapai sekitar Rp500 miliar.
"Sedangkan wisatawan Nusantara, ambil rata-rata Rp1 juta yang dibelanjakan. Jadi dari wisatawan Nusantara bisa mencapai Rp1 triliun. Jadi ada uang Rp1,5 triliun yang berputar di Banyuwangi dari pariwisata," kata Arief menjelaskan.
Jadi menurut Arief, strategi Banyuwangi sangat tepat untuk meggelar Banyuwangi Festival yang tahun ini mencapai 72 kegiatan, sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan.
Selain itu, Arief juga mendorong Banyuwangi ke depan agar mengembangkan wisata bahari, khususnya pengembangan marina. Menurut dia, kapal-kapal yacht dapat mendatangkan pendapatan yang besar bagi Banyuwangi.
"Jika dalam setahun ada 1.000 yacht bisa berlabuh di Banyuwangi, kita bisa mendapatkan setidaknya Rp1 triliun dari spending mereka," kata Arief lagi.
Pada Banyuwangi Festival tahun ini, Pemkab Banyuwangi juga menggelar Banyuwangi Sail Yacht Festival pada 15 September 2017.
Pewarta : Masuki M Astro
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Forbes Internasional kembali nobatkan BRI sebagai perusahaan terbesar di Indonesia
15 June 2024 10:21 WIB
Kementerian Pertanian nobatkan Kartu Tani Jateng program terbaik nasional
18 September 2019 19:11 WIB, 2019
Terpopuler - ENGLISH
Lihat Juga
Semakin banyak Orang Filipina Mengetahui Destinasi Wwisata Indonesia selain Bali
12 February 2017 14:57 WIB, 2017
Kemenpar Nobatkan Banyuwangi sebagai Kota Terbaik Penyelenggara Festival
04 February 2017 16:14 WIB, 2017