Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memaparkan perkembangan proyek Palapa Ring di hadapan ratusan peserta Konvensi Nasional Media Massa dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional 2017 di Ambon, Maluku, Rabu.

Rudiantara mengatakan bahwa proyek Palapa Ring merupakan pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi serat optik yang akan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dalam jaringan internet.

Pada Konvensi Nasional Media Massa bertema "Integritas Mesia Nasional Dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan" itu, Menkominfo mengatakan pembangunan proyek itu dijadwalkan selesai pada 2018.

Ketika seluruh pembangunan infrastrukturnya selesai maka masyarakat di seluruh Indonesia akan terhubung secara internet hanya melalui telepon pintar.

Untuk itu, katanya, perlu disiapkan berbagai regulasi untuk mengatur kondisi tersebut saat seluruh jaringan infrastruktur internet tetapi juga jangan kebanyakan regulasi yang justru dapat membingungkan.

Dalam kesempatan itu pengusaha media dan properti Harry Tanoesudibyo yang juga menjadi pembicara menyatakan sepakat bahwa perlu regulasi yang kuat dan melindungi kepentingan nasional dari serangan internet asing.

"Internet asing ancam stabilitas nasional. Dari sisi sosial, internet asing juga telah mengubah budaya bangsa. Ini harus diatur regulasinya. Negara harus hadir melindungi kepentingan nasional," katanya.

Konvensi pada sesi itu juga menghadirkan CEO Baidu Digital Indonesia Bao Jianlie.

Ia mengatakan Baidu merupakan perusahaan "search engine" China pertama yang terdaftar yang masuk dalam 100 besar di bursa saham di Nasdaq, Amerika Serikat.

Perusahaan yang didirikan oleh Robin Li tahun 2000 itu, katanya, memang pemain asing yang memperluas jaringan pangsa pasarnya di Indonesia.

Sejak tahun lalu, katanya, Baidu bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan mencari mitra lokal untuk membangun bisnisnya.

"Saya baru pertama kali datang ke Ambon. Saat tiba saya coba aplikasi di sini untuk mencari rumah makan di Ambon, saya tidak menemukannya, tetapi dengan menggunakan Baidu, saya kaget ternyata ada yang masuk," katanya.

Pemimpin "kumparan.com" Budiono Darsono juga menyampaikan pandangannya pada konvensi sesi tersebut.

Menyatukan Indonesia

Sementara itu dari leaflet Kementerian Kominfo pada pameran HPN diperoleh informasi bahwa Palapa Ring menyatukan Indonesia melalui pembangunan jaringan serat optik sebagai tol informasi yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Palapa Ring adalah proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi, dan menjadi proyek strategis nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013.

Penanggung jawab proyek kerja sama Palapa Ring itu adalah Menteri Komunikasi dan Informatika.

Badan usaha pelaksana untuk kawasan barat adalah PT Palapa Ring Barat sejak kerja sama ditandatangani pada 29 Februari 2016 untuk pelaksanaan proyek di lima kabupaten/kota.

Krediturnya dilakukan oleh Bank Mandiri dan telah dimulai pelaksanaan masa konstruksi pada 11 Agustus 2016 dengan operasi komersial dijadwalkan pada Februari 2018 dan masa konsesi 15 tahun.

Badan usaha pelaksana untuk kawasan tengah adalah PT Len Telekomunikasi Indonesia sejak kerja sama ditandatangani pada 4 Maret 2016 untuk pelaksanaan proyek di 17 kabupaten/kota.

Krediturnya dilakukan oleh IIF, BNI, SMI, dan telah dimulai pelaksanaan masa konstruksi pada 29 September 2016 dengan operasi komersial dijadwalkan pada Februari 2018 dan masa konsesi 15 tahun.

Badan usaha pelaksana untuk kawasan timur adalah PT Palapa Timur Telematika sejak kerja sama ditandatangani pada 29 September 2016 untuk pelaksanaan proyek di 35 kabupaten/kota.

Krediturnya belum ditentukan dan baru dijadwalkan pada Maret 2017 dengan operasi komersial dijadwalkan pada September 2018 dan masa konsesi 15 tahun.

Palapa Ring bermanfaat sebagai tulang punggung telekomunikasi nasional yang mendukung ketahanan nasional dari segi akses informasi, serta pengembangan jaringan telekomunikasi tetap (fixed) dan selular (mobile).

Selain itu mewujudkan pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, terwujudnya penyediaan jasa akses teknologi i formasi dan komunikasi (TIK), serta terwujudnya pengembangan TIK khususnya pada daerah yang belum tersedia akses informasi dan komunikasi.