Rupiah Menguat Menjadi Rp13.300 per Dolar AS
Kamis, 9 Februari 2017 12:33 WIB
Bank Indonesia secara resmi meluncurkan tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang Rupiah berbahan logam, bergambar pahlawan nasional dengan desain baru. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Jakarta, ANTARA JATENG - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi Rp13.300, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.327 per dolar AS.
Ahli ekonomi dari Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, di Jakarta, Kamis, mengatakan, penguatan mata uang rupiah kembali terbuka setelah lembaga pemeringkat Moody�s Investors Service (Moody�s) menaikkan prospek peringkat utang Indonesia.
"Sentimen dari Moodys itu meningkatkan peluang adanya kenaikan peringkat di masa depan sehingga sebagin pelaku pasar uang bereaksi positif," katanya.
Ia menambahkan kenaikan peringkat itu diharapkan juga dapat lebih positif bagi pasar surat utang negeri (SUN) di dalam negeri yang saat ini sudah diuntungkan oleh sentimen positif dari global.
Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody�s) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stabil menjadi positif, sekaligus mengafirmasi peringkat pada Baa3 (investment grade) pada 8 Februari 2017.
Pada sisi lain, lanjut dia, beberapa kurs di kawasan Asia yang di perdagangan terapresiasi terhadap dolar AS juga turut membawa dampak positif bagi mata uang domestik.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, harapkan bahwa kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's itu dapat mendorong pemerintah semakin efisien dan efektif dalam merealisasikan kebijakan-kebijakannya.
"Dengan begitu, dapat membuat ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi dan tahan terhadap goncangan ekonomi global yang akhirnya menjaga laju rupiah untuk bergerak di area positif," katanya.
Ahli ekonomi dari Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, di Jakarta, Kamis, mengatakan, penguatan mata uang rupiah kembali terbuka setelah lembaga pemeringkat Moody�s Investors Service (Moody�s) menaikkan prospek peringkat utang Indonesia.
"Sentimen dari Moodys itu meningkatkan peluang adanya kenaikan peringkat di masa depan sehingga sebagin pelaku pasar uang bereaksi positif," katanya.
Ia menambahkan kenaikan peringkat itu diharapkan juga dapat lebih positif bagi pasar surat utang negeri (SUN) di dalam negeri yang saat ini sudah diuntungkan oleh sentimen positif dari global.
Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody�s) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stabil menjadi positif, sekaligus mengafirmasi peringkat pada Baa3 (investment grade) pada 8 Februari 2017.
Pada sisi lain, lanjut dia, beberapa kurs di kawasan Asia yang di perdagangan terapresiasi terhadap dolar AS juga turut membawa dampak positif bagi mata uang domestik.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, harapkan bahwa kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's itu dapat mendorong pemerintah semakin efisien dan efektif dalam merealisasikan kebijakan-kebijakannya.
"Dengan begitu, dapat membuat ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi dan tahan terhadap goncangan ekonomi global yang akhirnya menjaga laju rupiah untuk bergerak di area positif," katanya.
Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024