Menguat 27 Poin, Rupiah Menjadi Rp13.304 per Dolar AS
Jumat, 10 Februari 2017 11:00 WIB
Rupiah Menguat Teller Bank Mandiri menghitung uang pecahan dolar Amerika di Jakarta, Selasa (10/6). Nilait tukar rupiah atas dolar Amerika pada penutupan hari ini menguat pada posisi Rp 13.308 dibandingkan pada penutupan sebelumnya Rp Rp 13.385 per d
Jakarta, ANTARA JATENG - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi Rp13.304, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.331 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa mata uang rupiah mengalami apresiasi tehadap dolar AS seiring dengan respon positif pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi domestik.
"Kombinasi perbaikan outlook utang Indonesia oleh Moodys serta fluktuasi dolar AS yang cenderung melemah di pasar global menjaga pergerakan mata uang rupiah," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, potensi pembalikan arah rupiah cukup terbuka menyusul ketidakpastian politik menjelang pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta.
"Kondisi yang kurang kondusif dapat mempengaruhi fluktuasi rupiah," katanya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa jumlah klaim pengangguran di Amerika Serikat yang menurun serta janji Presiden AS Donald Trump yang akan memangkas pajak juga dapat mengembalikan penguatan dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa lembaga pemeringkat Moodys yang menaikan outlook utang Indonesia menyiratkan membaiknya daya tahan ekonomi Indonesia.
"Sentimen positif itu tentu berimbas baik pada rupiah dimana pelaku pasar menilai perekonomian Indonesia kian membaik dan bukan tidak mungkin dapat bertahan di tengah guncangan ekonomi global," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa mata uang rupiah mengalami apresiasi tehadap dolar AS seiring dengan respon positif pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi domestik.
"Kombinasi perbaikan outlook utang Indonesia oleh Moodys serta fluktuasi dolar AS yang cenderung melemah di pasar global menjaga pergerakan mata uang rupiah," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, potensi pembalikan arah rupiah cukup terbuka menyusul ketidakpastian politik menjelang pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta.
"Kondisi yang kurang kondusif dapat mempengaruhi fluktuasi rupiah," katanya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa jumlah klaim pengangguran di Amerika Serikat yang menurun serta janji Presiden AS Donald Trump yang akan memangkas pajak juga dapat mengembalikan penguatan dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa lembaga pemeringkat Moodys yang menaikan outlook utang Indonesia menyiratkan membaiknya daya tahan ekonomi Indonesia.
"Sentimen positif itu tentu berimbas baik pada rupiah dimana pelaku pasar menilai perekonomian Indonesia kian membaik dan bukan tidak mungkin dapat bertahan di tengah guncangan ekonomi global," katanya.
Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Pertamina Patra Niaga sambut HUT ke-27 bersama anak yatim di 27 panti asuhan
28 February 2024 10:17 WIB