Kapolri Ingatkan Massa Tidak "Long March" Aksi 112
Jumat, 10 Februari 2017 14:53 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta, ANTARA JATENG - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengingatkan massa Forum Umat Islam (FUI) tidak menggelar long march saat aksi 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).
"Kita ingatkan silahkan mau ibadah, jangan sengaja mau aksi ke jalan," kata Tito di Jakarta, Jumat.
Tito menyatakan pimpinan kelompok massa FUI telah menyepakati kegiatan 112 akan dikonsentrasikan di Istiqlal, guna menggelar ibadah seperti baca Alquran dan shalat berjamaah.
Tito mengaku kegiatan yang digelar pada Sabtu (11/2) itu akan diikuti sejumlah kelompok massa dari luar Jakarta, namun tetap harus mengikuti kesepakatan tidak turun ke jalanan.
"Kita sudah mengetahui ada unsur dari luar daerah akan datang berasal dari kelompok tertentu," tutur polisi jenderal bintang empat itu.
Polda Metro Jaya mengerahkan 23.450 personel dan Kodam Jaya 4.700 personel jadi totalnya 28.150 personel guna mengamankan aksi "112" (11 Februari), "122" (12 Februari) dan "152" (15 Februari).
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan massa FUI tidak diperbolehkan mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Sebelumnya, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menuturkan pelaksanaan aksi 112 akan dikonsentrasikan di Masjid Istiqlal.
Rizieq menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di rumah dinas guna memastikan kegiatan 112 tersebut.
Rizieq juga membatalkan aksi pengerahan massa turun ke jalan yang rencananya dimulai dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.
"Kita ingatkan silahkan mau ibadah, jangan sengaja mau aksi ke jalan," kata Tito di Jakarta, Jumat.
Tito menyatakan pimpinan kelompok massa FUI telah menyepakati kegiatan 112 akan dikonsentrasikan di Istiqlal, guna menggelar ibadah seperti baca Alquran dan shalat berjamaah.
Tito mengaku kegiatan yang digelar pada Sabtu (11/2) itu akan diikuti sejumlah kelompok massa dari luar Jakarta, namun tetap harus mengikuti kesepakatan tidak turun ke jalanan.
"Kita sudah mengetahui ada unsur dari luar daerah akan datang berasal dari kelompok tertentu," tutur polisi jenderal bintang empat itu.
Polda Metro Jaya mengerahkan 23.450 personel dan Kodam Jaya 4.700 personel jadi totalnya 28.150 personel guna mengamankan aksi "112" (11 Februari), "122" (12 Februari) dan "152" (15 Februari).
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan massa FUI tidak diperbolehkan mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Sebelumnya, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menuturkan pelaksanaan aksi 112 akan dikonsentrasikan di Masjid Istiqlal.
Rizieq menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di rumah dinas guna memastikan kegiatan 112 tersebut.
Rizieq juga membatalkan aksi pengerahan massa turun ke jalan yang rencananya dimulai dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.
Pewarta : Taufik Ridwan
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bawaslu Pekalongan ingatkan pengawas TPS agar jaga integritas dan profesional
04 November 2024 20:14 WIB
Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
04 November 2024 9:39 WIB
Terpopuler - OLAHRAGA
Lihat Juga
Wartawan Metro TV Adukan Pemukulan Saat Meliput Aksi "112" pada Polisi
12 February 2017 6:44 WIB, 2017
Polda Bali Jadwalkan Periksa Dua Saksi Munarman Pengelola Laman FPI
10 February 2017 15:42 WIB, 2017
Novel Bamukmin Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi Terkait Saksi Pencucian Uang
10 February 2017 14:57 WIB, 2017
Ketua MA: Pemeriksaan Hakim Memiliki Potensi Besar Hilangkan Independensi Hakim
09 February 2017 17:46 WIB, 2017