Erajaya Fokus Tingkatkan Produksi Xiaomi
Sabtu, 11 Februari 2017 7:29 WIB
Xiaomi Redmi 4A. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)
Jakarta, ANTARA JATENG - PT Erajaya Swaswembada Tbk, selaku salah satu mitra Xiaomi memproduksi ponsel di Indonesia, menyatakan saat ini mereka berusaha meningkatkan kapasitas produksi mereka.
"Saat ini fokus kita ke kapasitas produksi dulu. Kita mau tingkatkan dulu, baru bisa tahu penjualan berapa besar," kata Chief Operating Officer Erajaya, Djohan Sutanto, saat peluncuran "Kami Buatan Indonesia" dari Xiaomi, di Jakarta, Jumat.
Saat ini, pabrik mereka yang ada di Batam mampu memproduksi di atas 100.000 unit per bulan. "Target kami 300.000," kata Djohan.
Xiaomi bekerja sama dengan Erajaya, PT Sat Nusapersada dan TSM Technologies untuk membuat perangkat di Indonesia, Redmi 4A adalah produk pertama mereka yang dibuat di Indonesia.
Saat ini, mereka sudah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20 persen.
Pemerintah meningkatkan TKDN menjadi 30 persen per Januari 2017, Erajaya menyatakan mereka perlu berinvestasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapainya. "Mudah-mudahan segera," kata dia.
Ia belum bersedia mengungkapkan berapa model ponsel lagi yang akan dibawa ke Indonesia, namun, saat diwawancara terpisah, Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, menyatakan mereka menyiapkan sekitar empat model.
Untuk saat ini, mereka hanya akan membuat ponsel pintar di Indonesia.
"Saat ini fokus kita ke kapasitas produksi dulu. Kita mau tingkatkan dulu, baru bisa tahu penjualan berapa besar," kata Chief Operating Officer Erajaya, Djohan Sutanto, saat peluncuran "Kami Buatan Indonesia" dari Xiaomi, di Jakarta, Jumat.
Saat ini, pabrik mereka yang ada di Batam mampu memproduksi di atas 100.000 unit per bulan. "Target kami 300.000," kata Djohan.
Xiaomi bekerja sama dengan Erajaya, PT Sat Nusapersada dan TSM Technologies untuk membuat perangkat di Indonesia, Redmi 4A adalah produk pertama mereka yang dibuat di Indonesia.
Saat ini, mereka sudah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20 persen.
Pemerintah meningkatkan TKDN menjadi 30 persen per Januari 2017, Erajaya menyatakan mereka perlu berinvestasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapainya. "Mudah-mudahan segera," kata dia.
Ia belum bersedia mengungkapkan berapa model ponsel lagi yang akan dibawa ke Indonesia, namun, saat diwawancara terpisah, Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, menyatakan mereka menyiapkan sekitar empat model.
Untuk saat ini, mereka hanya akan membuat ponsel pintar di Indonesia.
Pewarta : Natisha Andarningtyas
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkot Semarang alokasi Rp700 miliar pada 2026 untuk pangan-lingkungan hidup
01 December 2025 21:32 WIB
Tim SAR optimalkan pencarian korban longsor Cilacap pada hari ketujuh fokus di tiga sektor
19 November 2025 11:22 WIB
Bank Jateng perkuat sinergi ekonomi DIY dengan meresmikan KCP Bantul fokus dukung UMKM
29 October 2025 15:57 WIB
Terpopuler - INTERNASIONAL
Lihat Juga
Tips Memotret dengan Smartphone agar Hasil seperti Kamera Profesional
09 February 2017 9:42 WIB, 2017