Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Negara Singapura Mohamad Maliki bin Osman dalam pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi menyampaikan penghargaan kepada pemerintah RI atas kepemimpinan Indonesia yang mendorong kemajuan Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA).

"Kepemimpinan Indonesia yang mengoordinasikan negara-negara anggota ini dapat membawa IORA ke level lebih tinggi," ujar Menteri Osman saat ditemui usai pertemuan bilateralnya itu di Jakarta Convention Center (JCC), Senin.

Menurut Osman, Jakarta Concord - dokumen hasil kesepakatan antarnegara IORA yang akan ditandatangani oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan anggota IORA pada Selasa (7/3) - merupakan panduan yang dapat digunakan negara anggota IORA dalam menghadapi tantangan terkini dan di masa depan.

"Berbicara tentang Jakarta Concord, saya mengucapkan selamat kepada Menlu Retno atas kepemimpinannya yang membawa anggota IORA bersama memandang ke depan," ujar dia.

Jakarta Concord atau yang juga disebut dengan IORA Concord merupakan dokumen strategis yang berisi visi dan norma kerja sama IORA kedepannya untuk memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan.

Osman juga memuji pencapaian Indonesia untuk mendorong negara anggota menyepakati Deklarasi IORA untuk pencegahan dan penanggulangan terorisme dan ekstremisme dengan kekerasan di kawasan Samudra Hindia.

"Kami menghargai pencapaian sukses dari kesepakatan dalam pertemuan IORA ini, khususnya deklarasi untuk memerangi terorisme dan ekstremisme. Ini menjadi kepentingan Singapura karena terorisme terjadi dimana-mana," kata dia.

Rangkaian pertemuan IORA yang digelar pada 5-7 Maret di Jakarta menghasilkan empat dokumen kesepakatan untuk mendorong kawasan Samudra Hindia menjadi damai, stabil, dan sejahtera.

Keempat dokumen itu adalah Jakarta Concord, Rencana Aksi IORA Action Plan, Deklarasi IORA untuk Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme dengan Kekerasan, Deklarasi Bersama Komunitas Bisnis IORA Membangun Kemitraan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Adil.

Keempat dokumen tersebut sudah dibahas pada pertemuan tingkat pejabat tinggi pada Minggu (5/3) dan sudah mendapatkan dukungan dari 21 anggota IORA dan tujuh mitra dialog. Kemudian, secara berjenjang diskusikan pada level menteri pada Senin (6/3), setelah itu akan disahkan pada tingkatan kepala negara atau perdana menteri pada Selasa (7/3).