Kerugian Bencana Limapuluh Kota Rp232,932 Miliar
Minggu, 19 Maret 2017 17:19 WIB
Banjir Limapuluhkota Sumbar Warga melewati banjir yang merendam rumah di Nagari Taram, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Selasa (9/2/16). Banjir luapan sungai yang merendam sembilan kecamatan di kabupaten itu, sebagian masih belum surut. (ANT
Padang, ANTARA JATENG - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera
Barat (Sumbar), Ali Asmar mengatakan kerugian akibat bencana banjir dan
longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota lebih kurang Rp232,932
miliar.
Ia di Padang, Minggu menjelaskan kerugian tersebut mencakup bidang pendidikan, pertanian, perhubungan darat, infrastruktur jalan dan jembatan, sekolah, puskesmas, masjid, pasar, dan perikanan.
"Itu untuk kerugian materil, sedangkan kerugian non materil belum bisa dihitung," ujarnya.
Ia menambahkan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak tersebut baru dapat dilaksanakan dengan menunggu APBD 2018.
Kemudian penanganan longsor sudah dilakukan dengan dana perawatan rehab atau pemeliharaan jalan dan jembatan tahun anggaran 2017.
"Badan jalan yang terbawa longsor dan timbunan pilihan menggunakan dana tak terduga Provinsi Sumbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar," ujarnya.
Ia berharap masyarakat bersabar untuk perbaikan secara permanen jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut.
Sebelumnya Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Eko Budiman menilai penanggulangan banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota berjalan baik sehingga pemulihan setelah kejadian itu dapat terlaksana dengan cepat.
Hal itu berkat keseriusan dan kerja keras pemerintah daerah bersama instansi terkait sehingga BNPB memberikan apresiasi terkait penanganan bencana tersebut.
Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah sehingga ke depannya penanganan bencana lebih baik lagi agar dampaknya dapat dikurangi.
Ia di Padang, Minggu menjelaskan kerugian tersebut mencakup bidang pendidikan, pertanian, perhubungan darat, infrastruktur jalan dan jembatan, sekolah, puskesmas, masjid, pasar, dan perikanan.
"Itu untuk kerugian materil, sedangkan kerugian non materil belum bisa dihitung," ujarnya.
Ia menambahkan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak tersebut baru dapat dilaksanakan dengan menunggu APBD 2018.
Kemudian penanganan longsor sudah dilakukan dengan dana perawatan rehab atau pemeliharaan jalan dan jembatan tahun anggaran 2017.
"Badan jalan yang terbawa longsor dan timbunan pilihan menggunakan dana tak terduga Provinsi Sumbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar," ujarnya.
Ia berharap masyarakat bersabar untuk perbaikan secara permanen jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut.
Sebelumnya Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Eko Budiman menilai penanggulangan banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota berjalan baik sehingga pemulihan setelah kejadian itu dapat terlaksana dengan cepat.
Hal itu berkat keseriusan dan kerja keras pemerintah daerah bersama instansi terkait sehingga BNPB memberikan apresiasi terkait penanganan bencana tersebut.
Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah sehingga ke depannya penanganan bencana lebih baik lagi agar dampaknya dapat dikurangi.
Pewarta : Agung Pambudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024