Guardiola Mengaku Bahagia di City Entah Basa-Basi Atau Lagi Menghibur Diri
Senin, 20 Maret 2017 12:28 WIB
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (Reuters / Michaela Rehle)
Jakarta, ANTARA JATENG - Pep Guardiola sudah memenangkan 21 trofi dalam
tujuh tahun menukangi Barcelona dan Bayern Muenchen, uniknya dia malah
menyebut Manchester City yang baru saja ditahan seri 1-1 oleh tamunya
Liverpool, sebagai salah satu momen paling membahagiakan dalam karir
manajemen kesepakbolaannya.
Sepertinya manajer City asal Spanyol itu harus menahan nafas saat menyaksikan pertemuan klasik kedua tim di Etihad Stadium ketika dia berbicara setelah pertandingan.
"Ini adalah salah satu hari-hari paling membahagiakan dalam karir saya sebagai manajer. Saya bangga sekali," kata Guardiola yang timnya disingkirkan dari Liga Champions oleh Monaco pekan lalu.
"Setelah Liga Champions, selama beberapa hari terakhir di latihan semua orang amat sangat sedih, orang-orang tak banyak berbicara."
"Kami tiba di sini melawan Liverpool yang sepanjang musim tidak tampil di kancah Eropa dan satu pekan untuk bersiap. Semangat, bagaimana kami bermain, adalah satu hari-hari yang paling membahagiakan saya sebagai manajer."
Tim asuhan Guardiola tertinggal lebih dulu oleh Liverpool akibat tendangan penalti James Milner pada menit 51, namun beruntung masih memiliki Sergio Aguero yang datang menghindarkan timnya dari kekalahan.
Fakta bahwa City gagal merebut poin penuh sehingga gagal pula mendekati Tottenham Hotspur apalagi pemuncak klasemen Chelsea yang kini terpaut 12 poin, tidak membuat Guardiola kecewa. Dia malah bangga pada cara timnya bangkit akibat tersisih dari Liga Champions dengan tampil membanggakan saat melawan Liverpool tadi malam.
"Ketika Anda mendekati satu pertandingan setelah memenangi 10 pertandingan, maka tak ada yang spesial. Tetapi Anda harus mempertimbangkan situasi bagaimana kami memainkan pertandingan ini, bagaimana kami bertanding melawan mereka, sebuah tim yang top. Mereka memiliki para pemimpin yang istimewa. Itu berarti banyak bagi saya. Itulah mengapa saya senang sekali."
Namun menurut Guardiola yang pernah dua kali menjuarai Liga Champions dan tiga kali juara La Liga bersama Barcelona ditambah tiga gelar juara Bundesliga bersama Bayern, menyebut timnya seharusnya mendapatkan tiga poin.
"Kami agak bersedih karena kami pantas menang. Kami kemasukkan tapi kami menciptakan pelung lebih banyak ketimbang mereka. Masalah kami adalah kami tidak mencetak gol secara gampangan. Hal sama terjadi saat melawan Chelsea dan Tottenham."
Sepertinya manajer City asal Spanyol itu harus menahan nafas saat menyaksikan pertemuan klasik kedua tim di Etihad Stadium ketika dia berbicara setelah pertandingan.
"Ini adalah salah satu hari-hari paling membahagiakan dalam karir saya sebagai manajer. Saya bangga sekali," kata Guardiola yang timnya disingkirkan dari Liga Champions oleh Monaco pekan lalu.
"Setelah Liga Champions, selama beberapa hari terakhir di latihan semua orang amat sangat sedih, orang-orang tak banyak berbicara."
"Kami tiba di sini melawan Liverpool yang sepanjang musim tidak tampil di kancah Eropa dan satu pekan untuk bersiap. Semangat, bagaimana kami bermain, adalah satu hari-hari yang paling membahagiakan saya sebagai manajer."
Tim asuhan Guardiola tertinggal lebih dulu oleh Liverpool akibat tendangan penalti James Milner pada menit 51, namun beruntung masih memiliki Sergio Aguero yang datang menghindarkan timnya dari kekalahan.
Fakta bahwa City gagal merebut poin penuh sehingga gagal pula mendekati Tottenham Hotspur apalagi pemuncak klasemen Chelsea yang kini terpaut 12 poin, tidak membuat Guardiola kecewa. Dia malah bangga pada cara timnya bangkit akibat tersisih dari Liga Champions dengan tampil membanggakan saat melawan Liverpool tadi malam.
"Ketika Anda mendekati satu pertandingan setelah memenangi 10 pertandingan, maka tak ada yang spesial. Tetapi Anda harus mempertimbangkan situasi bagaimana kami memainkan pertandingan ini, bagaimana kami bertanding melawan mereka, sebuah tim yang top. Mereka memiliki para pemimpin yang istimewa. Itu berarti banyak bagi saya. Itulah mengapa saya senang sekali."
Namun menurut Guardiola yang pernah dua kali menjuarai Liga Champions dan tiga kali juara La Liga bersama Barcelona ditambah tiga gelar juara Bundesliga bersama Bayern, menyebut timnya seharusnya mendapatkan tiga poin.
"Kami agak bersedih karena kami pantas menang. Kami kemasukkan tapi kami menciptakan pelung lebih banyak ketimbang mereka. Masalah kami adalah kami tidak mencetak gol secara gampangan. Hal sama terjadi saat melawan Chelsea dan Tottenham."
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenag: Semua Bus Shalawat punya spesifikasi city bus yang ramah lansia
18 September 2024 20:02 WIB