Minapadi-Bioflok Tingkatkan Pendapatan Rumah Tangga Miskin
Kamis, 13 April 2017 15:54 WIB
Pemkab Banjarnegara kembangkan paket budidaya ikan tawar menggunakan teknologi Bioflok (Foto: ANTARAJATENG.COM/Humas Banjarnegara)
Banjarnegara, ANTARA JATENG - Pemerintah Banjarnegara mengembangkan minapadi seluas 90 hektare dan paket budidaya ikan tawar menggunakan teknologi Bioflok dengan harapan dapat menjadi salah satu faktor meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin (RTM).
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Singgih Haryono menyebutkan pada tahun ini ditargetkan ada 40 RTM yang mendapatkan bantuan dan tahun 2018 naik menjadi 100 RTM (dari APBD Banjarnegara sebanyak 50 RTM dan usulan bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 50 RTM).
Setiap penerima bantuan, kata Singgih, akan menerima bantuan berupa satu paket sarana budidaya perikanan dengan teknologi bioflok, bibit ikan, akan dibekali pelatihan cara budidaya Bioflok, dan mendapat bimbingan dari petugas PPL mulai tebar benih, panen, hingga pemasaran.
Sementara program Bioflok, Pemkab Banjarnegara mengusulkan bantuan pengembangan minapadi seluas 90 hektar, melalui dana APBD 15 hektar, APBD Propinsi 20 hektar dan APBN 55 hektar. Setiap hektar lahan minapadi membutuhkan anggaran Rp35 juta, termasuk untuk pembuatan caren.
Pejabat Bupati Prijo Anggoro dalam kesempatan terpisah meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pengembangan program minapadi dan Bioflok harus serius dan memiliki inovasi dalam menjalankan programnya.
"Saya berharap inovasi ini bisa menjadi salah satu solusi jitu untuk mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara," kata Anggoro.
Anggoro menambahkan dengan adanya penambahan jumlah RTM yang menerima bantuan, diharapkan bisa bermanfaat bagi warga miskin dan bisa sesuai harapan serta tepat sasaran.
"Jumlah RTM Miskin akan berkurang jika kita fokus dan serius untuk menanganinya, melalui bantuan keuangan propinsi dan APBN saya berharap jumlah kemiskinan akan berkurang secara signifikan," demikian Prijo Anggoro.(adv)
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Singgih Haryono menyebutkan pada tahun ini ditargetkan ada 40 RTM yang mendapatkan bantuan dan tahun 2018 naik menjadi 100 RTM (dari APBD Banjarnegara sebanyak 50 RTM dan usulan bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 50 RTM).
Setiap penerima bantuan, kata Singgih, akan menerima bantuan berupa satu paket sarana budidaya perikanan dengan teknologi bioflok, bibit ikan, akan dibekali pelatihan cara budidaya Bioflok, dan mendapat bimbingan dari petugas PPL mulai tebar benih, panen, hingga pemasaran.
Sementara program Bioflok, Pemkab Banjarnegara mengusulkan bantuan pengembangan minapadi seluas 90 hektar, melalui dana APBD 15 hektar, APBD Propinsi 20 hektar dan APBN 55 hektar. Setiap hektar lahan minapadi membutuhkan anggaran Rp35 juta, termasuk untuk pembuatan caren.
Pejabat Bupati Prijo Anggoro dalam kesempatan terpisah meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pengembangan program minapadi dan Bioflok harus serius dan memiliki inovasi dalam menjalankan programnya.
"Saya berharap inovasi ini bisa menjadi salah satu solusi jitu untuk mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara," kata Anggoro.
Anggoro menambahkan dengan adanya penambahan jumlah RTM yang menerima bantuan, diharapkan bisa bermanfaat bagi warga miskin dan bisa sesuai harapan serta tepat sasaran.
"Jumlah RTM Miskin akan berkurang jika kita fokus dan serius untuk menanganinya, melalui bantuan keuangan propinsi dan APBN saya berharap jumlah kemiskinan akan berkurang secara signifikan," demikian Prijo Anggoro.(adv)
Pewarta : Banjarnegara
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Liputan Khusus
Lihat Juga
Kemenhub Berencana Ajukan Naskah UU Angkutan Antarmoda bagi Pemudik Sepeda Motor
04 July 2017 15:56 WIB, 2017