Data Perumahan Suram Akibatkan Dolar AS Melemah
Rabu, 19 April 2017 8:17 WIB
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar A
New York, ANTARA JATENG - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar
mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data
perumahan dari negara tersebut berada di bawah ekspektasi.
Jumlah rumah baru yang dibangun (housing starts) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Maret berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,205 juta unit, Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa (18/4).
Angka tersebut 6,8 persen di bawah perkiraan Februari yang direvisi dan gagal memenuhi konsensus pasar 1,262 juta unit.
Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea memacu permintaan pasar terhadap mata uang "safe haven" seperti yen Jepang. Greenback turun lebih lanjut terhadap yen pada Selasa (18/4).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen pada akhir perdagangan menjadi 99,560.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0729 dolar AS dari 1,0650 dolar AS, dan pound Inggris bertambah menjadi 1,2841 dolar AS dari 1,2575 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7558 dolar AS dari 0,7594 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,550 yen Jepang, lebih rendah dari 108,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,9962 franc Swiss dari 1,0036 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3380 dolar Kanada dari 1,3300 dolar Kanada.
Jumlah rumah baru yang dibangun (housing starts) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Maret berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,205 juta unit, Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa (18/4).
Angka tersebut 6,8 persen di bawah perkiraan Februari yang direvisi dan gagal memenuhi konsensus pasar 1,262 juta unit.
Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea memacu permintaan pasar terhadap mata uang "safe haven" seperti yen Jepang. Greenback turun lebih lanjut terhadap yen pada Selasa (18/4).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen pada akhir perdagangan menjadi 99,560.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0729 dolar AS dari 1,0650 dolar AS, dan pound Inggris bertambah menjadi 1,2841 dolar AS dari 1,2575 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7558 dolar AS dari 0,7594 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,550 yen Jepang, lebih rendah dari 108,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,9962 franc Swiss dari 1,0036 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3380 dolar Kanada dari 1,3300 dolar Kanada.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024