Denmark Tuduh Rusia Retas Surel Kementerian Pertahanan
Selasa, 25 April 2017 13:18 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Stockholm, ANTARA JATENG - Denmark pada Senin (24/4) mengecam
perilaku "agresif" Moskow setelah sebuah laporan menuduh peretas Rusia
membobol akun surel Kementerian Pertahanannya.
"Ini bagian dari perang berkelanjutan pihak Rusia di bidang ini, tempat kita melihat perilaku Rusia yang sangat agresif," kata Menteri Pertahanan Claus Hjort Frederiksen kepada kantor berita Denmark, Ritzau.
Sebuah laporan yang dipublikasikan Minggu oleh Pusat Keamanan Siber menuding sekelompok peretas pro-Kremlin membobol surel-surel pegawai Kementerian Pertahanan pada 2015 -2016.
"Surel-surel yang diretas tidak memuat rahasia militer, tapi itu tentu saja serius," kata Frederiksen sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Laporan tersebut mengidentifikasi kelompok peretas sebagai APT28, yang juga dikenal sebagai Pawn Storm, Sofacy dan Fancy Bears, yang berkaitan dengan pemerintah dan dinas keamanan Rusia dan sebelumnya ditetapkan oleh FBI dan Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat sebagai otak di balik "aktivitas siber jahat" terhadap lembaga-lembaga pemerintah Amerika Serikat.
Kelompok itu juga diyakini sebagai dalang di balik serangan siber tingkat tinggi lainnya.
Di Denmark, Pusat Keamanan Siber mengatakan awal tahun ini bahwa ancaman terhadap otoritas dan perusahaan Denmark masih "sangat tinggi".(mr)
"Ini bagian dari perang berkelanjutan pihak Rusia di bidang ini, tempat kita melihat perilaku Rusia yang sangat agresif," kata Menteri Pertahanan Claus Hjort Frederiksen kepada kantor berita Denmark, Ritzau.
Sebuah laporan yang dipublikasikan Minggu oleh Pusat Keamanan Siber menuding sekelompok peretas pro-Kremlin membobol surel-surel pegawai Kementerian Pertahanan pada 2015 -2016.
"Surel-surel yang diretas tidak memuat rahasia militer, tapi itu tentu saja serius," kata Frederiksen sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Laporan tersebut mengidentifikasi kelompok peretas sebagai APT28, yang juga dikenal sebagai Pawn Storm, Sofacy dan Fancy Bears, yang berkaitan dengan pemerintah dan dinas keamanan Rusia dan sebelumnya ditetapkan oleh FBI dan Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat sebagai otak di balik "aktivitas siber jahat" terhadap lembaga-lembaga pemerintah Amerika Serikat.
Kelompok itu juga diyakini sebagai dalang di balik serangan siber tingkat tinggi lainnya.
Di Denmark, Pusat Keamanan Siber mengatakan awal tahun ini bahwa ancaman terhadap otoritas dan perusahaan Denmark masih "sangat tinggi".(mr)
Pewarta : Antaranews.com
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jokowi akan panggil Prabowo terkait usulan resolusi konflik Rusia- Ukraina
06 June 2023 13:52 WIB, 2023