Serangan Filipina Akibatkan Anggota Senior Abu Sayyaf Tewas
Minggu, 30 April 2017 7:50 WIB
Ilustrasi-- Presiden Filipina, Rodrigo "Digong" Duterte (Reuters)
Manila, ANTARA JATENG - Pasukan pemerintah Filipina telah menewaskan
seorang anggota senior kelompok pemberontak Abu Sayyaf yang berperan
besar dalam melancarkan pengeboman dan penculikan di wilayah selatan
Filipina, kata militer, Sabtu.
Sang anggota senior Abu Sayyaf, Alhabsy Misaya, terbunuh dalam pertempuran dengan marinir pada Jumat di provinsi Sulu, yang merupakan salah satu wilayah benteng Abu Sayyaf.
Kelompok pemberontak itu berjaringan dengan kelompok IS bersenjata dan dikenal karena kerap melakukan penculikan dan memenggal kepala para sanderanya jika permintaan tebusan mereka tidak dipenuhi.
Militer mengatakan Misaya telah terlibat dalam gerakan-gerakan kekerasan selama lebih dari 15 tahun dan "dianggap sebagai salah satu penculik paling jahat di Filipina selatan".
Abu Sayyaf merupakan masalah besar bagi Filipina dan telah menunjukkan tidak akan berhenti melakukan penculikan. Sebagian besar target kelompok itu adalah para pelaut dari Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
Abu Sayyaf juga telah menyandera sejumlah warga negara-negara Barat dan tahun lalu memancung kepala dua warga Kanada serta, pada Februari tahun ini, seorang warga lanjut usia asal Jerman.
Pemerintah Filipina mengatakan pihaknya sedang melancarkan serangan mendadak terhadap kubu pemberontak dalam upaya menangkap para penculik serta mencegah gerakan IS menancapkan akar di wilayah yang berdekatan dengan Indonesia dan Malaysia itu, demikian Reuters.
Sang anggota senior Abu Sayyaf, Alhabsy Misaya, terbunuh dalam pertempuran dengan marinir pada Jumat di provinsi Sulu, yang merupakan salah satu wilayah benteng Abu Sayyaf.
Kelompok pemberontak itu berjaringan dengan kelompok IS bersenjata dan dikenal karena kerap melakukan penculikan dan memenggal kepala para sanderanya jika permintaan tebusan mereka tidak dipenuhi.
Militer mengatakan Misaya telah terlibat dalam gerakan-gerakan kekerasan selama lebih dari 15 tahun dan "dianggap sebagai salah satu penculik paling jahat di Filipina selatan".
Abu Sayyaf merupakan masalah besar bagi Filipina dan telah menunjukkan tidak akan berhenti melakukan penculikan. Sebagian besar target kelompok itu adalah para pelaut dari Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
Abu Sayyaf juga telah menyandera sejumlah warga negara-negara Barat dan tahun lalu memancung kepala dua warga Kanada serta, pada Februari tahun ini, seorang warga lanjut usia asal Jerman.
Pemerintah Filipina mengatakan pihaknya sedang melancarkan serangan mendadak terhadap kubu pemberontak dalam upaya menangkap para penculik serta mencegah gerakan IS menancapkan akar di wilayah yang berdekatan dengan Indonesia dan Malaysia itu, demikian Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dua Tim Inovasi PT Semen Gresik raih "excellent" pada IQPC 2024 di Filipina
18 September 2024 16:42 WIB
Seniman Indonesia dan Filipina berkolaborasi pameran seni rupa di Borobudur
20 March 2023 9:21 WIB, 2023
Presiden Filipina tak akan minta maaf atas kematian dalam perang antinarkoba
05 January 2022 9:26 WIB, 2022