Interior Kapal Perang "SSV-2" PT PAL yang Diekspor ke Filipina lebih Sempurna
Rabu, 3 Mei 2017 12:30 WIB
Petugas bersiaga di atas Kapal Perang Strategic Sealift Vessel pesanan The Department Of National Defense Armed Forces Of Philippines saat pelepasan kapal itu di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/5/2017). Ka
Surabaya, ANTARA JATENG - Interior kapal perang perang Strategic Sealift Vessel (SSV)
kedua buatan PT PAL Indonesia yang diekspor ke Manila, Filipina, lebih
sempurna pada saat diberangkatkan, dari kondisi interior saat ekspor
pertama ke negara yang sama.
General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di sela perjalanan menuju Manila, Rabu mengatakan, PT PAL Indonesia mempunyai waktu yang cukup pada ekspor kedua kali ini, sehingga bisa dimanfaatkan untuk penyelesaian akhir beberapa interior kapal.
"Alhamdulillah pada keberangkatan kedua ini, kami mempunyai banyak waktu untuk finishing sejumlah interior, sehingga keberangkatan tidak seperti pada ekspor perdana yang diselingi perbaikan saat perjalanan menuju Manila," katanya.
Sebelumnya pada ekspor perdana, PT PAL Indonesia melakukan beberapa penyempurnaan interior selama lima hari perjalanan, seperti pemasangan televisi lengkap dengan pengeras suara, penyediaan alat-alat dapur dan makanan, penyempurnaan pipa instalasi air, serta pemasangan listrik-listrik yang belum tersambung dengan baik.
Namun pada pemberangkatan kali ini beberapa interior sudah terpasang dengan baik, seperti plat pelindung hanggar helikopter, cat jalur tangga, serta televisi yang sudah terpasang di dapur umum.
Perjalanan ekspor kedua yang dilepas langsung Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu itu dinahkodai Kapten Munif, dan membawa 112 krew dari PT PAL Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan 115 awak dari Angkatan Laut Filipina.
Kapal jenis "Landing Platform Dock" (LPD) ekapor kedua yang diberi nama BRP Davao Del Sur LD 602 itu memiliki spesifikasi yang sama dengan kapal perang pertama, yakni memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter.
Selain itu, dapat digunakan operasi militer dalam penanggulangan gangguan keamanan dan ketentraman di wilayah territorial Filipina, dan mampu menampung 621 penumpang, serta bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 Ton.
Kapal memiliki kecepatan 16 knots dengan mesin pendorong 2 X 2,920 kW, dan juga mampu menampung tank, kendaraan tempur, mobil tumah sakit, hingga kapal patroli dan transporter, dan merupakan kapal hasil inovasi dari produksi kapal alih teknologi dengan Korea Selatan.
Baca juga: (PT PAL : produksi kapal perang tidak terganggu OTT)
Baca juga: (Menhan lepas ekspor kapal perang kedua buatan PT PAL)
General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di sela perjalanan menuju Manila, Rabu mengatakan, PT PAL Indonesia mempunyai waktu yang cukup pada ekspor kedua kali ini, sehingga bisa dimanfaatkan untuk penyelesaian akhir beberapa interior kapal.
"Alhamdulillah pada keberangkatan kedua ini, kami mempunyai banyak waktu untuk finishing sejumlah interior, sehingga keberangkatan tidak seperti pada ekspor perdana yang diselingi perbaikan saat perjalanan menuju Manila," katanya.
Sebelumnya pada ekspor perdana, PT PAL Indonesia melakukan beberapa penyempurnaan interior selama lima hari perjalanan, seperti pemasangan televisi lengkap dengan pengeras suara, penyediaan alat-alat dapur dan makanan, penyempurnaan pipa instalasi air, serta pemasangan listrik-listrik yang belum tersambung dengan baik.
Namun pada pemberangkatan kali ini beberapa interior sudah terpasang dengan baik, seperti plat pelindung hanggar helikopter, cat jalur tangga, serta televisi yang sudah terpasang di dapur umum.
Perjalanan ekspor kedua yang dilepas langsung Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu itu dinahkodai Kapten Munif, dan membawa 112 krew dari PT PAL Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan 115 awak dari Angkatan Laut Filipina.
Kapal jenis "Landing Platform Dock" (LPD) ekapor kedua yang diberi nama BRP Davao Del Sur LD 602 itu memiliki spesifikasi yang sama dengan kapal perang pertama, yakni memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter.
Selain itu, dapat digunakan operasi militer dalam penanggulangan gangguan keamanan dan ketentraman di wilayah territorial Filipina, dan mampu menampung 621 penumpang, serta bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 Ton.
Kapal memiliki kecepatan 16 knots dengan mesin pendorong 2 X 2,920 kW, dan juga mampu menampung tank, kendaraan tempur, mobil tumah sakit, hingga kapal patroli dan transporter, dan merupakan kapal hasil inovasi dari produksi kapal alih teknologi dengan Korea Selatan.
Baca juga: (PT PAL : produksi kapal perang tidak terganggu OTT)
Baca juga: (Menhan lepas ekspor kapal perang kedua buatan PT PAL)
Pewarta : A Malik Ibrahim
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
52 kru KM Kirana I yang terbakar dievakuasi, sebagian sempat terjun ke laut
11 August 2024 21:50 WIB
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Ketum PPM bersama Wamendes bahas pemberdayaan anggota Veteran RI di daerah
15 December 2024 12:13 WIB