Jakarta, ANTARA JATENG - PT Toyota Astra Motor (TAM) memiliki beberapa lini kendaraan bermesin hibrida yang ramah lingkungan di antaranya Camry Hybrid, Alphard Hybrid dan Prius.

Toyota Indonesia pun tidak menutup kemungkinan untuk memasangkan mesin hibrida pada lini kendaraan di segmen menengah antara lain All New Toyota Sienta, kendati hal itu masih tergantung dari kebutuhan konsumen di Indonesia.

Khusus untuk Sienta, Executive General Manajer Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan kendaraan dari segmen multi activity vehicle (MAV) dengan tujuh penumpang itu sudah dibekali mesin hibrida di Jepang.

"Sienta di luar negeri ada varian hibrida," kata Fransiscus Soerjopranoto di sela-sela pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).

"Tapi kapan kami akan masukkan (Sienta hibrida) ke Indonesia? selain bicara market, ada kebutuhan konsumen," lanjut Soerjopranoto.

Ia menambahkan Toyota mungkin saja memasukan Sienta bermesin hibrida, juga menerapkan mesin diesel pada Toyota Avanza. Namun pasar di Indonesia sepertinya belum membutuhkan hal itu.

"Kenapa Avanza enggak dibuat diesel? Jawabnya bisa saja. Tapi marketnya tidak menunjukkan itu. Sienta Hibrida juga sampai sekarang belum menunjukkan hal itu," jelas Soerjopranoto.

(Baca: Sienta versi "maskulin" cara Toyota sasar konsumen pria)

Lebih lanjut, Soerjopranoto mengatakan mesin hibrida tidak hanya bisa dipasarkan pada mobil kelas premium, namun bisa diterapkan di mobil dengan segmen pasar menengah.

"Jadi kalau ditanya apakah mobil segmen menengah bisa dipasang hibrida. Bisa saja. Biaya memasang hibrida sekitar Rp 30 juta untuk keseluruhan. Rasanya untuk market yang fokus terhadap teknologi tidak akan terlalu mahal," ucap Soerjopranoto.

Ia menambahkan, "Jika memang ada kebutuhan ke sana, maka kita akan bicara soal pabrikan. Bisa dibuat di TMMIN atau dari luar."

(Lihat: Bagaimana cara kerja mobil hibrida Toyota, ini penjelasannya)