Bagas Ubah Tanah Liat Jadi Listrik
Senin, 8 Mei 2017 16:42 WIB
Bagas dan "Genteng Triko"-nya. (Foto: Dok.)
Magelang, ANTARA JATENG - Bagas Pramana Putra, siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, mengubah tanah liat menjadi listrik.
Atas prestasinya itu, Bagas keluar sebagai juara kedua untuk kategori terobosan teknologi yang diselenggarakan oleh sebuah BUMN.
Dalam rilis yang diterima ANTARAJATENG.COM, Senin, Bagas melakukan penelitian tanah liat sejak kelas 10 di SMA Taruna Nusantara. Idenya mirip seperti Elon Musk yang mengubah energi cahaya menjadi listrik.
Namun, Bagas mengambil ide yang berbeda, yakni mengubah energi panas menjadi listrik. Di Tanah Air, energi dalam bentuk panas sangat melimpah dan perlu mengubahnya menjadi listrik, apalagi kebutuhan listrik emakin besar.
Bagas sendiri punya cita-cita membuat sebuah permukiman percontohan yang memanfaatkan alat temuannya sebagai sumber listrik. Menurut Bagas alat temuannya ini sangat murah dan mudah karena bahan tersedia banyak di Indonesia, yaitu tanah liat.
Kendala yang dihadapi Bagas saat ini adalah ketersediaan bahan lain yang langka di Tanah Air, seperti magnesium.
Guru pembimbing Bagas Amin Sukarjo berharap banyak penelitian Bagas bisa berlanjut dan ada bantuan untuk meneliti lebih lanjut. Target dari Bagas sendiri adalah alatnya segera memiliki fungsi menyimpan listrik yang sumbernya dari tanah liat itu.
"Bila alat yang saya beri nama Genteng Triko ini dipakai oleh masyarakat, syaratnya adalah hutan yang harus dijaga," kata Bagas.
Menurut Bagas, ketersediaan tanah liat juga dipengaruhi oleh eksistensi hutan. Namun, sayangnya sampai saat ini terus tergerus dan hilang.
Atas prestasinya itu, Bagas keluar sebagai juara kedua untuk kategori terobosan teknologi yang diselenggarakan oleh sebuah BUMN.
Dalam rilis yang diterima ANTARAJATENG.COM, Senin, Bagas melakukan penelitian tanah liat sejak kelas 10 di SMA Taruna Nusantara. Idenya mirip seperti Elon Musk yang mengubah energi cahaya menjadi listrik.
Namun, Bagas mengambil ide yang berbeda, yakni mengubah energi panas menjadi listrik. Di Tanah Air, energi dalam bentuk panas sangat melimpah dan perlu mengubahnya menjadi listrik, apalagi kebutuhan listrik emakin besar.
Bagas sendiri punya cita-cita membuat sebuah permukiman percontohan yang memanfaatkan alat temuannya sebagai sumber listrik. Menurut Bagas alat temuannya ini sangat murah dan mudah karena bahan tersedia banyak di Indonesia, yaitu tanah liat.
Kendala yang dihadapi Bagas saat ini adalah ketersediaan bahan lain yang langka di Tanah Air, seperti magnesium.
Guru pembimbing Bagas Amin Sukarjo berharap banyak penelitian Bagas bisa berlanjut dan ada bantuan untuk meneliti lebih lanjut. Target dari Bagas sendiri adalah alatnya segera memiliki fungsi menyimpan listrik yang sumbernya dari tanah liat itu.
"Bila alat yang saya beri nama Genteng Triko ini dipakai oleh masyarakat, syaratnya adalah hutan yang harus dijaga," kata Bagas.
Menurut Bagas, ketersediaan tanah liat juga dipengaruhi oleh eksistensi hutan. Namun, sayangnya sampai saat ini terus tergerus dan hilang.
Pewarta : Kliwon
Editor :
Copyright © ANTARA 2024