Emas Berjangka Naik Tipis karena Ekuitas Melemah
Selasa, 9 Mei 2017 7:52 WIB
Harga emas naik (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Chicago, ANTARA JATENG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin (Selasa
pagi WIB), setelah mengalami kerugian mingguan terbesar tahun ini.
Logam mulia, yang dinilai sebagai "safe haven" (tempat yang aman), turun 3,2 persen minggu lalu, persentase penurunan terbesar sejak November karena jajak pendapat mengindikasikan kemenangan besar untuk Macron.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 0,2 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.227,10 dolar AS per ounce.
Meskipun dolar AS menguat, saham-saham AS diperdagangkan sebagian besar lebih rendah, sejalan dengan kerugian ringan di mitra Eropa mereka. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik.
Sementara itu, data yang dirilis pada Jumat (5/5) menunjukkan tingkat pengangguran turun mendekati level terendah 10 tahun, yang dipandang memperkuat alasan untuk kenaikan suku bunga AS pada bulan depan.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi mempelemah permintaan terhadap emas yang tanpa memberikan suku bunga. Pada saat yang sama, dolar AS yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahan bagi investor non-AS.
Perak untuk pengiriman Juli turun 1,6 sen atau 0,10 persen menjadi ditutup pada 16,258 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 9,4 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 919,6 dolar AS per ounce.
Logam mulia, yang dinilai sebagai "safe haven" (tempat yang aman), turun 3,2 persen minggu lalu, persentase penurunan terbesar sejak November karena jajak pendapat mengindikasikan kemenangan besar untuk Macron.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 0,2 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.227,10 dolar AS per ounce.
Meskipun dolar AS menguat, saham-saham AS diperdagangkan sebagian besar lebih rendah, sejalan dengan kerugian ringan di mitra Eropa mereka. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik.
Sementara itu, data yang dirilis pada Jumat (5/5) menunjukkan tingkat pengangguran turun mendekati level terendah 10 tahun, yang dipandang memperkuat alasan untuk kenaikan suku bunga AS pada bulan depan.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi mempelemah permintaan terhadap emas yang tanpa memberikan suku bunga. Pada saat yang sama, dolar AS yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahan bagi investor non-AS.
Perak untuk pengiriman Juli turun 1,6 sen atau 0,10 persen menjadi ditutup pada 16,258 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 9,4 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 919,6 dolar AS per ounce.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024