Saham-Saham AS Berbalik Naik Setelah Aksi Jual Terbesar Tahun Ini
Jumat, 19 Mei 2017 7:25 WIB
Pialang saham mulai melakukan aksi jual beli setelah pembukaan Bursa Saham New York, Kamis (9/7/15). (REUTERS/Lucas Jackson )
New York, ANTARA JATENG - Saham-saham Amerika Serikat di Wall Street
ditutup menguat pada Kamis waktu setempat, berbalik naik setelah aksi
jual terbesar tahun ini sehari sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 56,09 poin atau 0,27 persen menjadi berakhir di 20.663,02 poin menurut warta kantor berita Xinhua.
Indeks S&P 500 ditutup naik 8,69 poin atau 0,37 persen menjadi 2.365,72 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 43,89 poin atau 0,73 persen menjadi berakhir di 6.055,13 poin.
Pasar ekuitas Amerika Serikat mengalami hari terburuk mereka sepanjang tahun ini pada Rabu (17/5), dengan tiga indeks utama turun lebih dari 1,5 persen, karena gejolak terbaru di Washington memicu kekhawatiran pasar mengenai apakah pemerintahan Presiden Donald Trump bisa terus mendorong agenda reformasi ekonominya.
Gedung Putih awal pekan ini berhadapan kembali dengan gelombang baru tuduhan media bahwa Trump mungkin telah mencoba menghalangi peradilan dengan meminta Direktur FBI James Comey mengakhiri penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," kata Trump kepada Comey saat itu, menurut laporan New York Times yang mengutip dua orang yang membaca memo yang ditulis Comey beberapa saat setelah bertemu dengan Trump di Ruang Oval pada suatu hari setelah Flynn mengundurkan diri dari jabatannya atas skandal terkait Rusia pada Februari
"Pasar merespons kemungkinan bahwa reformasi pajak, belanja infrastruktur, reformasi kesehatan dan kesepakatan perdagangan mungkin tidak akan terjadi," kata Brendan Ahern, direktur investasi Krane Funds Advisors.
Meski para investor terkejut dengan berita tersebut, para analis mengatakan ketidakpastian di Washington sepertinya tidak akan menggagalkan reli saham dalam jangka panjang.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 56,09 poin atau 0,27 persen menjadi berakhir di 20.663,02 poin menurut warta kantor berita Xinhua.
Indeks S&P 500 ditutup naik 8,69 poin atau 0,37 persen menjadi 2.365,72 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 43,89 poin atau 0,73 persen menjadi berakhir di 6.055,13 poin.
Pasar ekuitas Amerika Serikat mengalami hari terburuk mereka sepanjang tahun ini pada Rabu (17/5), dengan tiga indeks utama turun lebih dari 1,5 persen, karena gejolak terbaru di Washington memicu kekhawatiran pasar mengenai apakah pemerintahan Presiden Donald Trump bisa terus mendorong agenda reformasi ekonominya.
Gedung Putih awal pekan ini berhadapan kembali dengan gelombang baru tuduhan media bahwa Trump mungkin telah mencoba menghalangi peradilan dengan meminta Direktur FBI James Comey mengakhiri penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," kata Trump kepada Comey saat itu, menurut laporan New York Times yang mengutip dua orang yang membaca memo yang ditulis Comey beberapa saat setelah bertemu dengan Trump di Ruang Oval pada suatu hari setelah Flynn mengundurkan diri dari jabatannya atas skandal terkait Rusia pada Februari
"Pasar merespons kemungkinan bahwa reformasi pajak, belanja infrastruktur, reformasi kesehatan dan kesepakatan perdagangan mungkin tidak akan terjadi," kata Brendan Ahern, direktur investasi Krane Funds Advisors.
Meski para investor terkejut dengan berita tersebut, para analis mengatakan ketidakpastian di Washington sepertinya tidak akan menggagalkan reli saham dalam jangka panjang.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Saksi ungkap nama-nama pemegang saham perusahaan milik Rafael Alun
25 September 2023 15:58 WIB, 2023