Semarang, ANTARA JATENG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Rukma Setyabudi menilai Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko merupakan pribadi yang rendah hati.

"Monsinyur Rubi (sapaan akrab uskup, red.) pribadi yang sangat sederhana, bersahaja, dan sangat rendah hati," katanya di sela upacara penahbisan Uskup Agung Semarang itu, di Semarang, Jumat.

Monsinyur Rubi ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang pada upacara penahbisan di Lapangan Bhayangkara, Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Rukma memahami Romo Rubi sebagai sosok yang sepenuh hati mengabdikan diri melayani umat dan masyarakat dengan kesederhanaannya.

Dengan kebersahajaan sosok Romo Rubi, ia optimistis iklim kemasyarakatan di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta bisa lebih sejuk dan lebih baik pada masa mendatang.

"Beliau memiliki konsep akan menumbuhkan peradaban kasih. Umat Katolik bersama masyarakat untuk membangun peradaban yang didasari cintak kasih," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Ditahbiskannya Romo Rubi sebagai Uskup Agung Semarang, kata dia, merupakan berkah bagi umat Katolik yang ada di Jateng dan DIY, sebagai wilayah yang dibawahi Keuskupan Agung Semarang.

"Artinya, umat Katolik sudah mempunyai gembala yang akan melayani dan memimpin secara langsung. Luar biasa karena beliau bersahaja dan sederhana," katanya.

Rukma berterima kasih kepada seluruh pihak karena prosesi penahbisan uskup tersebut berlangsung dengan lancar meski dihadiri oleh ribuan umat dari berbagai daerah.

Monsinyur Robertus Rubiyatmoko adalah doktor hukum gereja jebolan Universitas Kepausan Gregoriana, Roma, yang ditempuhnya mulai 1993-1997.

Romo Rubi yang lahir di Sleman, Yogyakarta, 10 Oktober 1963 itu, mengawali studi imamatnya di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jateng, pada 1980, dan kemudian melanjutkan studi filsafat dan teologi.